REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Bupati Kabupaten Simeulue, Aceh Erli Hasim mengatakan bahwa objek wisata surfing (selancar) di laut Simeulue sangat diminati para wisatawan dari mancanegara.
"Wisata surfing itu menjadi rebutan wisatawan asing, terutama wisatawan dari Australia, Prancis dan beberapa negara lainnya karena menjadi area surfing terbaik di Nusantara," kata Erli Hasim, di Banda Aceh, Sabtu (17/7).
Sebelum pandemi Covid-19, tingkat kunjungan wisatawan baik lokal maupun asing ke Simeulue cukup bagus, bahkan hampir setiap hari ada penerbangan baik pergi maupun datang.
Namun, akibat pandemi Covid-19 dengan pembatasan penerbangan luar negeri, maka sejak 2020 sampai hari ini kunjungan wisatawan asing untuk berselancar ke sana sangat minim dan bahkan hampir tidak ada kunjungan.
"Banyak bule yang meminati Simeulue terutama dalam bidang surfing, itu memang sebuah nikmat yang luar biasa, gelombang terbaik menurut teman-teman wisatawan mancanegara," ujarnya.
Pada 2019 atau satu tahun sebelum pandemi Covid-19 melanda, wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Simeulue itu mencapai seribu lebih kunjungan wisman. "Sebenarnya kita sudah go international, tapi karena pandemi semuanya terpagari, jadi tidak ada yang bisa terbang, kita maklum karena kondisi ini terjadi hampir di seluruh dunia," kata Erli.
Seperti diketahui, Pemerintah telah menetapkan Simeulue sebagai salah satu destinasi selancar terbaik di nusantara. Daerah kepulauan itu sudah tiga kali menjadi tuan rumah penyelenggaraan surfing internasional yakni sejak 2013 hingga 2017.
Bahkan, penyelenggaraan surfing di perairan kawasan Simeulue Timur pada 2017 itu pesertanya berasal dari 17 negara di dunia.