Jumat 16 Jul 2021 21:53 WIB

Terungkap Lagi Kasus Prostitusi Anak di Jaksel 

Terungkap Lagi Kasus Prostitusi Anak di Jaksel 

Rep: Febryan A/ Red: Muhammad Hafil
Terungkap Lagi Kasus Prostitusi Anak di Jaksel . Foto:   Kekerasan terhadap anak (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Terungkap Lagi Kasus Prostitusi Anak di Jaksel . Foto: Kekerasan terhadap anak (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Polres Metro Jakarta Selatan membongkar praktik prostitusi daring yang melibatkan anak di bawah umur. Pelakunya adalah seorang wanita berinisial AWR (20 tahun). 

"Sedangkan korbannya yang sudah kita deteksi adalah 1 anak perempuan berumur 15 tahun," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Achmad Akbar kepada wartawan, Jumat (16/7). 

Baca Juga

Akbar menerangkan, pelaku menjajakan korban kepada pria hidung belang lewat aplikasi perpesanan MiChat. "(Korban dijual) mungkin masih dalam nilai Rp 500 ribu sampai Rp 1 juta," ungkapnya di Mapolres Jaksel.

Selama diperjualbelikan, pelaku menginapkan korban di dua apartemen di kawasan Kalibata dan Jagakarsa, Jakarta Selatan. 

Adapun pengungkapan kasus ini, kata Akbar, bermula dari laporan yang dibuat orang tua korban ke Polres Metro Jakarta Selatan (Jaksel), Juni 2021. Sang orang tua melapor bahwa anaknya kabur dari rumah karena suatu masalah. 

Sang orang tua meminta bantuan aparat untuk mencari anak gadisnya. Setalah ditelusuri, kata Akbar, korban ternyata ditampilkan dalam aplikasi MiChat. 

Penyidik meyakini bahwa korban sudah menjadi korban eksploitasi seksual atau prostitusi anak. Penyidik lantas memancing pelaku agar bisa dipertemukan dengan korban. Selanjutnya penyidik menangkap sang pelaku atau mucikari berinisial AWR itu.

AWR kini telah ditetapkan sebagai tersangka. Ia dijerat Pasal 76 Undang-Undang Nomor 35 tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman maksimal 10 tahun penjara. 

Pada April 2021, polisi mengungkap kasus prostitusi anak di penginapan RedDoorz Plus Near TIS Square, Tebet, Jakarta Selatan. Aparat mengamankan 15 PSK yang "sebagian besar anak-anak". Mereka juga dijajakan secara daring.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement