REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Kepolisian Metro Bekasi tengah memburu sopir yang tabrak tiga orang remaja pembuat konten berbahaya di Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi. Tujuannya untuk meminta keterangan kepada sopir truk, apakah ada unsur kesengajaan atau tidak.
"Harus ada keterangan dari sopir truk. Apakah dia sengaja atau tidak kan. Baru dapat dikatakan setelah ada keterangan," kata Kasatlantas Polres Metro Bekasi, AKBP Argo Wiyono, kepada wartawan, Jumat (16/7).
Dia menjelaskan, tak ada unsur atau niat pidana yang dilakukan kawanan remaja pembuat konten tersebut. Namun, mereka membahayakan diri dan orang lain.
Sehingga, berdasarkan penyelidikan sementara remaja tersebut hanya murni membuat konten.
"Kontennya, begitu truknya berhenti, lari dia. Gak ngapa-ngapain lagi. Gak ada lempar batu, atau apa. Murni kenakalan," kata AKBP Argo.
Dia menerangkan, ada lima titik di Kabupaten Bekasi yang dijadikan tempat untuk melakukan aksi, di antaranya Cikarang Utara, Tambun, Kedungwaringin, Cikarang Barat, dan Cikarang Selatan.
Satu orang remaja berinisial FA (13) yang menyetop truk tewas setelah dilarikan ke rumah sakit. Kemungkinan penyebabnya adalah terpental ke pembatas jalan.
Sedangkan satu orang remaja lainnya (R) masih dalam kondisi mengenaskan, karena pinggang dan pahanya remuk tergilas roda.
"Saya gak lihat rontgennya, tapi remuknya dilindas depan belakang. Di RS Cikarang Medika. Truknya mengangkut tanah," katanya.