Jumat 16 Jul 2021 01:23 WIB

Asrama Haji Donohudan Disiapkan Jadi RS Darurat Covid-19

Asrama Haji Donohudan akan difokuskan untuk tempat isolasi pasien OTG.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Andri Saubani
Petugas menyemprotkan disinfektan ke pengemudi kendaraan pengangkut pasien orang tanpa gejala (OTG) COVID-19 saat masuk di Asrama Haji Donohudan, Ngemplak, Boyolali, Jawa Tengah.
Foto: Aloysius Jarot Nugroho/ANTARA
Petugas menyemprotkan disinfektan ke pengemudi kendaraan pengangkut pasien orang tanpa gejala (OTG) COVID-19 saat masuk di Asrama Haji Donohudan, Ngemplak, Boyolali, Jawa Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO - Asrama Haji Donohudan di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, disiapkan menjadi Rumah Sakit Darurat Covid-19 untuk pasien bergejala ringan dan sedang. Saat ini, Asrama Haji Donohudan difungsikan sebagai tempat isolasi terpusat pasien Covid-19 tanpa gejala (OTG).

Baca Juga

Rombongan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan Kementerian Kesehatan meninjau Asrama Haji Donohudan terkait rencana pembangunan Rumah Sakit Darurat Covid-19 pada Kamis (15/7).

Rombongan terdiri dari Ketua Gugus Covid-19 Kementrian PUPR, Danis Hidayat Sumadilaga dan Boby Ali Azhari selaku Direktur BPB Dirjen Ciptakarya. Selain itu, dari Kementrian Kesehatan diwakili Dirjen Pelayanan Kesehatan, Abdul Kadir dan Heru Prasetyo, PT Wika serta PT Waskita.

Abdul Kadir mengatakan, kunjungannya ke Asrama Haji Donohudan tersebut untuk meninjau lokasi pembangunan RS Darurat Covid-19 bagi masyarakat Solo Raya.

"Kedatangan kami untuk melihat kemungkinan pembangunan rumah sakit darurat untuk Covid-19. Ini untuk menampung masyarakat Solo Raya yang terpapar Covid-19 dengan status sedang dan ringan. Dibantu Kementrian PUPR untuk membantu pemerintah provinsi dan daerah," terang Abdul Kadir kepada wartawan seusai kunjungan.

Berdasarkan data dari Satgas Penanganan Covid-19 Kota Surakarta di Solo, Kamis, terjadi penambahan 544 kasus yang artinya paling tinggi selama terjadinya pandemi Covid-19. Dengan penambahan tersebut, jumlah kumulatif kasus Covid-19 di Kota Solo hingga saat ini sebanyak 18.978 kasus dengan rincian 14.349 di antaranya sembuh, 3.598 orang menjalani isolasi mandiri, 283 orang menjalani perawatan di rumah sakit, dan 748 di antaranya meninggal dunia.

Terkait dengan lonjakan tersebut, Ketua Pelaksana Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Surakarta Ahyani mengatakan kenaikan merupakan dampak dari masifnya upaya 3T, yakni tracing atau penelusuran, testing atau pengetesan, dan treatment atau perawatan."Ya, enggak apa-apa, dikuatkan penelusurannya agar diketahui lebih dini yang sakit mana supaya bisa dikelola, biar tidak menulari yang lain," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement