Kamis 15 Jul 2021 21:31 WIB

Akselerasi Vaksinasi, Menkes Beruntung Ada Muhammadiyah

Ada peningkatan empat kali lipat dari ketersediaan vaksin.

Rep: Amri Amrullah/ Red: A.Syalaby Ichsan
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memberikan sambutan saat kunjungan kerja di Rumah Sakit Otto Iskandar Dinata, Soreang, Kabupaten Bandung, Selasa (18/5). Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menargetkan per harinya sebanyak 250.000 warga lanjut usia (lansia) di Jawa Barat medapatkan vaksinasi Covid-19 sebagai upaya percepatan vaksinasi bagi lansia yang baru mencapai 8 persen pada pertengahan Mei 2021.
Foto: Republika/Abdan Syakura
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memberikan sambutan saat kunjungan kerja di Rumah Sakit Otto Iskandar Dinata, Soreang, Kabupaten Bandung, Selasa (18/5). Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menargetkan per harinya sebanyak 250.000 warga lanjut usia (lansia) di Jawa Barat medapatkan vaksinasi Covid-19 sebagai upaya percepatan vaksinasi bagi lansia yang baru mencapai 8 persen pada pertengahan Mei 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA —Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan target vaksinasi Covid-19 adalah 181,5 juta orang atau 363 juta vaksin jika masing-masing dua kali suntik. Meski demikian, kemampuan pemerintah terbatas. Menkes pun merasa beruntung Muhammadiyah ikut membantu akselerasi vaksinasi.

“Jadi dari Januari sampai Juni, enam bulan pertama kita memiliki 70 juta dosis. Bulan Juli sampai Desember kita akan memiliki 290 juta dosis,” kata Budi Gunadi Sadikin, Kamis (15/7).

Hal Tersebut dikatakan Budi Gunadi Sadikin saat membuka vaksinasi lintas agama oleh Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) PP Muhammadiyah, Kementerian Kesehatan RI dan Universitas Muhammadiyah Pontianak, Kalimantan Barat.

Vaksinasi ini akan dilaksanakan selama tiga hari, tanggal 15-17 Juli 2021 dengan target peserta 2000 orang dan merupakan vaksinasi ke-29 yang diselenggarakan oleh Muhammadiyah melalui MCCC di seluruh Indonesia.

Budi Gunadi Sadikin menambahkan akan ada peningkatan empat kali lipat dari ketersediaan vaksin. “Artinya juga akan ada peningkatan empat kali lipat dari kecepatan vaksinasi. Jadi kita harus menyuntik empat kali lipat lebih banyak dibandingkan semester pertama tahun ini,” ungkapnya.

Oleh karena itu, menurut Budi, pihaknya butuh bantuan semua pihak untuk melaksanakan vaksinasi Covid-19. “Tidak mungkin kami bisa menyelesaikan ini sendiri, tapi pasti bisa kalau bersama-sama," katanya.

Menurut Menkes, tidak mungkin pemerintah sendiri. Terutama dalam menyukseskan dan menjalankan program vaksinasi ini. "Tidak mungkin. Kalau kita tidak bisa menterjemahkannya menjadi satu gerakan yang dimiliki secara gotong royong oleh semua komponen bangsa,” ungkap Budi.

Dalam kesempatan tersebut, Budi Gunadi Sadikin juga mengucapkan terima kasih kepada Muhammadiyah dalam mengakselerasi vaksinasi Covid-19. “Saya bersyukur karena saya paham sekali, Muhammadiyah itu punya hubungan keberadaan di mana-mana, sehingga merupakan mitra yang sangat tepat untuk bisa membantu akselerasi program vaksinasi ini di seluruh Indonesia," terangnya.

Pembukaan vaksinasi yang dilaksanakan pagi ini selain dihadiri oleh Menteri Kesehatan secara online, juga dihadiri langsung Sekjen Kemenkes Oscar Primadi, Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji, Pangdam XII Tanjungpura Mayjen TNI M Nur Rahmad, Wakapolda Kalbar Brigjen Pol Imam Sugiyanto. Sedangkan Ketua PP Muhammadiyah Agus Taufiqurrahman dan Ketua MCCC PP Muhammadiyah Agus Samsudin hadir secara daring.

Ketua PP Muhammadiyah, Agus Taufiqurrahman dalam sambutannya mengatakan PP Muhammadiyah berharap vaksinasi kali ini bisa menjadi ikhtiar terbaik dalam penanggulangan Covid-19. “Bagi Muhammadiyah, ikhtiar vaksinasi ini adalah bagian dari jihad kemanusiaan,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement