REPUBLIKA.CO.ID, NATUNA -- Cuaca ekstrem yang memicu puting beliung berskala ringan merusak sekitar 17 rumah warga di Desa Sepempang, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Rabu (14/7). "Kejadian ini tidak menimbulkan adanya korban jiwa, namun kerugian materil diprediksi mencapai ratusan juta rupiah," kata Kepala Seksi Kedaruratan, Logistik, Rehabilitasi dan Rekonstruksi, Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Natuna Elkadar Lismanadi Natuna, Rabu (14/6).
Warga tidak dievakuasi, tapi bertahan di rumah masing-masing. Karena, kerusakan rata-rata hanya pada bagian atap rumah saja. Dia menyebut peristiwa ini terjadi sekitar pukul 08.30 WIB. Puting beliung juga memicu pohon tumbang bahkan mengenai beberapa rumah warga hingga tepi jalan besar, seperti pohon mangga dan sukun.
Selanjutnya, kata dia, warga setempat melaporkan insiden itu kepada Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Natuna. Setelah itu, personel tim reaksi cepat (TRC) langsung bergerak menuju lokasi dan melaksanakan upaya evakuasi bencana alam tersebut. "Hingga maghrib tadi, kami masih membersihkan puing-puing atap rumah warga dan pohon tumbang imbas puting beliung," ujarnya.
Dia mengatakan bahwa pihaknya hanya melakukan upaya pembersihan puing-puing di lokasi kejadian puting beliung. "Mudah-mudahan dari Dinas Sosial, akan membantu perbaikan kerusakan rumah warga imbas puting beliung ini," demikian Elkadar.
Lebih lanjut Elkadar menyampaikan beberapa hari terakhir ini angin kencang memang melanda pulau terluar di Indonesia itu. Apalagi jelang bulan Agustus hingga September, biasanya cuaca ekstrem kerap terjadi di daerah tersebut.
Oleh karena itu, pihaknya mengimbau agar warga selalu waspada akan potensi bencana alam seperti puting beliung maupun gelombang tinggi. "Jadi tetap waspada dan kami pun gencar patroli keliling. Puting beliung tidak hanya berpotensi menerjang rumah warga di pinggir laut, tapi juga di darat," ujar Elkadar.