Rabu 14 Jul 2021 11:30 WIB

HIPPI Jakarta: Dunia Usaha Dukung Vaksin Berbayar

Ketua HIPPI Jakarta klaim pengusaha dukung vaksin gotong royong individu berbayar

Vaksin Covid-19 (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Muhamad Ibnu Chazar
Vaksin Covid-19 (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Ketua Umum DPD Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) Provinsi DKI Jakarta, Sarman Simanjorang, mengklaim dunia usaha mendukung penuh berbagai program Pemerintah dalam rangka memerangi Covid-19. Termasuk penerapan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat, serta program vaksinasi gotong royong individu berbayar.

"Sekalipun PPKM darurat ini sangat memukul dunia usaha, akan tetapi kami tetap punya komitmen mendukung penuh kebijakan ini dengan segala konsekuensi yang ada dalam rangka menekan dan mengendalikan penyebaran Covid-19," ujarnya, Rabu (14/7).

Baca Juga

Sarman melanjutkan, pihaknya juga mendukung program vaksinasi gotong royong individu berbayar yang akan dijalankan PT.Kimia Farma. Menurutnya, hal itu bertujuan untuk mempercepat pemerataan vaksinasi Covid-19 ditengah tengah masyarakat.

"Sehingga kekebalan komunal atau herd immunity dapat segera terbentuk," ucapnya.

Sarman juga meminta jangan ada salah persepsi terkait program vaksin berbayar. Sebab, ia yakin program ini sama sekali tidak akan mengganggu program vaksinasi gratis dan ini ditujukan kepada kelompok masyarakat yang memiliki kemampuan atau pelaku usaha dengan jumlah tenaga kerja yang tidak banyak serta orang asing yang tidak dapat akses vaksin gratis. 

"Jika ada kelompok masyarakat yang ingin divaksin segera dan memiliki kemampuan untuk membayar dan pemerintah menyediakan akses itu, kan sah-sah saja. Program ini kan tidak ada pemaksaan atau kewajiban ini hannya salah satu opsi atau pilihan bagi mereka yang memiliki kemampuan," katanya. 

Menurutnya, seharusnya sudah tidak perlu lagi diperdebatkan terkait program vaksinasi gotong royong individu berbayar. Sebab, pemerintah melalui Kemenkes sudah mengeluarkan regulasi dan aturannya, termasuk harganya. 

"Kita memiliki kelas menengah baru yang mencapai 50 juta, dan mereka ini berpotensi menjadi peserta vaksin gotong rotong mandiri berbayar," ucapnya. 

"Jika ini sudah berjalan secara efektif bersamaan dengan vaksin gratis maka target vaksin 2 juta per hari pada bulan Agustus akan dapat tercapai syukur-syukur bisa lebih, tentu ini akan semakin mempercepat kita keluar dari krisis Covid-19," ujarnya menambahkan. 

Sarman mengakui, kondisi pengusaha saat ini sudah sangat tertekan. Namun, pengusaha ingin kepastian dan jaminan agar bisa cepat keluar dari badai pandemi. Dan salah satu 'senjatanya' adalah melalui percepatan vaksinasi.

"Jika masyarakat kita sudah mayoritas divaksin tentu akan mempercepat proses pemulihan ekonomi kita," ucapnya.

Sarman mengatakan, pengusaha sangat berharap saatnya untuk bersatu, bergandengan tangan dan menyamakan persepsi memerangi Covid-19. Menurutnya, saat ini bukan lagi saatnya saling menyalahkan, namun harus sama-sama dapat saling menguatkan psikologi pengusaha dan masyarakat.

"Kami sangat menyayangkan terjadinya polemik atas program ini,padahal ini merupakan pengembangan program vaksin gotong yang digagas oleh pelaku usaha melalui Kadin. Kami sangat berharap agar kita semua melihat program ini dalam perspektif upaya kita bersama memerangi Covid-19  menuju percepatan pemulihan ekonomi, menyelamatkan nasib pengusaha, pekerja dan pendapatan masyarakat termasuk anak anak bangsa yang sudah terkena PHK untuk dapat bekerja kembali," jelasnya. 

"Kami berharap agar vaksinasin gotong rotong individu ini dapat segera di jalankan oleh PT.Kimia Farma melalui gerainya yang tersebar diseluruh Indonesia," imbuhnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement