REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Bupati Bekasi, Eka Supria Atmaja terkonfirmasi positif Covid-19, sebelum akhirnya meninggal dunia pada Ahad (11/7) kemarin.
Berdasarkan hasil tracing, Eka diketahui tidak keluar rumah sebelum terpapar virus corona. Namun begitu, ia masih menerima tamu keluarga di rumahnya. "Kalau kegiatan di luar nggak ada. Kan mau PPKM (darurat) juga waktu itu," tutur Kepala Dinas Kesehatan, Kabupaten Bekasi, Sri Enny Mainarti, kepada wartawan, Senin (12/7).
Sehingga, lanjut Enny, besar kemungkinan Eka tertular dari keluarganya yang tinggal di luar rumah dan tanpa gejala (OTG)."Kemungkinan lengahnya di tamu keluarga. Misal ada yang datang ke sini besoknya dia ternyata konfirmasi positif. Tamu keluarga OTG kemungkinan. Tracing kita seperti itu," ungkapnya.
Kendati begitu, nilai CT Eka berada di kisaran 34 dan 35. Artinya, bukan dalam kondisi yang infectious (menularkan) ke orang lain.
"Kemarin PCR itu CT valuenya sudah tinggi. 34-35 CT. Bukan dalam kondisi yang infectious (menularkan)," ujar dia.
Enny pun memastikan bahwa keluarga bupati tak ada yang terpapar virus. "Sampai saat ini ga ada yang terkonfirmasi. Sudah swab semua," kata Enny.