REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin menekankan pengetesan (testing) dan penelusuran (tracing) kasus Covid-19 harus terus dilakukan secara masif. Wapres mengatakan ini agar mencegah ada masyarakat yang terinfeksi Covid-19 tidak terdeteksi sehingga tidak melakukan isolasi dan menularkan ke orang lain.
"Jangan sampai kita kayak gunung es, atasnya dikit tapi di bawahnya sebenernya banyak, karena belum dites atau juga belum bisa ditelusuri," kata Wapres saat bertemu terbatas dengan ulama dan tokoh Islam di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Senin (12/7).
Wapres mengatakan, tingginya penularan Covid-19 di Tanah Air saat ini terjadi karena sejumlah faktor, antara lain kurangnya kepatuhan masyarakat menerapkan protokol kesehatan, tak menggunakan masker, tidak menjaga jarak, dan masih banyak masyarakat berkerumun seperti melakukan ibadah jamaah yang membuat orang berkumpul.
Sementara, tidak sedikit juga masyarakat yang belum mau di-testing, divaksinasi. Bahkan, ada juga masyarakat yang sudah mengetahui terinfeksi Covid-19 justru tidak mau melakukan isolasi.
Karena itu, pemerintah mengeluarkan kebijakan pengetatan melalui pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Jawa-Bali pada 3-20 Juli 202 dan Perpanjangan PPKM Mikro di luar Jawa-Bali yang berlaku 6 Juli sampai dengan 20 Juli 2021.
Selain itu, pemerintah memperluas pelaksanaan PPKM Darurat meliputi penambahan 15 kabupaten/kota di luar pulau Jawa dan Bali, mulai tanggal 12 s.d. 20 Juli 2021. "Pemerintah melakukan pengetatan-pengetatan termasuk juga pengetesan yang masif, penelusuran tracing untuk apa? supaya jangan sampai yang terkena Covid, positif dia di mana mana karena tidak terisolasi, menularkan lagi menularkan lagi," kata dia.
Sebab, tingginya penularan Covid-19 di Tanah Air membuat sektor-sektor terdampak, mulai dari kesehatan, sosial hingga ekonomi. Karena itu, PPKM darurat bertujuan untuk melindungi masyarakat dan semua sektor.
Terlebih, wapres mengatakan, pemerintah sedang kerepotan menyiapkan tempat perawatan pasien Covid-19 yang terus melonjak kasusnya. "Pemerintah sekarang pontang panting menyiapkan perawatan sampai banyak yang pasang tenda di RS, kekurangan oksigen, kekurangan tenaga kesehatan, ini sebenarnya ini bertumpuk-tumpuk masalah yang dihadapi ini," ujarnya.
Karena itu, ia mengajak para ulama dan tokoh agama Islam mendukung penerapan PPKM Darurat yang saat ini tengah berjalan. Menurut wapres, PPKM Darurat merupakan salah satu upaya mengendalikan kasus Covid-19 di Indonesia yang semakin meningkat tiap harinya.
"Saya ingin mengajak sahabat-sahabat semua para kiai, para ulama, para habib untuk bersama-sama pemerintah menanggulangi bahaya Covid-19 yang demikian besar dan dahsyat," ujar Ma'ruf.