Senin 12 Jul 2021 02:10 WIB

Wamentan Ajak Generasi Milenial Berkarya di Sektor Pertanian

Wamentan menilai sektor pertanian tak banyak dilirik milenial

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Harvick Hasnul Qolbi, menilai sektor pertanian tak banyak dilirik milenial
Foto: Kementan
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Harvick Hasnul Qolbi, menilai sektor pertanian tak banyak dilirik milenial

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA –  Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Harvick Hasnul Qolbi, mengatakan sektor pertanian merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia yang akan diwariskan kepada generasi milenial. 

Dia menyebut, banyak peluang yang dapat dikembangkan di sektor pertanian yang bisa digarap kaum muda.

Baca Juga

Untuk itu, kata dia, pemerintah terus mendukung bagi para anak muda yang ingin berkarya di bidang pertanian. Harvick menegaskan, pemerintah juga sangat mendukung anak muda yang ingin berkarya di bidang pertanian.

"Karena pertanian ini membutuhkan anak-anak muda, milenial. Kedepan, kepada kalian, pemuda-pemudi, negara ini diwariskan sektor pertanian dari dulu merupakan tulang punggung negara kita jangan berkecil hati untuk masuk ke sektor pertanian karena banyak sekali peluang terbuka," ujar Harvick di Jakarta, Senin (12/7).

Di tengah pandemi Covid-19, Harvick berpesan agar para kaum milenial tetap semangat menjalankan aktivitas yang produktif, terutama di sektor pertanian. Sebab, menurut tokoh muda Nahdlatul Ulama (NU) ini, pemerintah terus berupaya mengatasi dampak dari virus corona tersebut.

Tak lupa, dia mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tetap mematuhi kebijakan yang dibuat oleh pemerintah terkait PPKM Darurat serta protokol kesehatan selama pandemi. 

"Kepada para pemuda para pemudi kaum milenial di Indonesia, agar tetap selalu semangat di situasi Covid-19. Adapun himbauan kami pemerintah kepada para pemuda pemudi, generasi milenial, agar kalau bisa terus melakukan kegiatan melukakan semua aktivitas jangan berhenti, terus bersemangat utamanya dari sisi sektor pertanian," tutur Harvick. 

Harvick menambahkan selama masa pandemi Covid-19, jumlah petani, peternak, dan pekebun rupanya tumbuh dua persen sepanjang 2020. Berdasarkan catatan Kementerian Pertanian, ada sekitar tiga juta jumlah petani baru. 

Hal itu dipicu maraknya pemutusan hubungan kerja (PHK) pada masa pandemi, sehingga mereka kesulitan mencari mata pencaharian di sektor lain. "Akhirnya ramai-ramai mereka alih profesi menjadi petani, pekebun, peternak. Dan keberpihakan pemerintah dalam hal ini, saya menjamin, bahwa kita semua tetap mencari jalan keluar. Apapun yang terjadi kita tetap bersama rakyat kita," kata dia. 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement