REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Indonesia telah memutuskan memberikan vaksinasi Covid-19 dosis ketiga untuk para tenaga kesehatan (nakes). Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) menyambut baik keputusan ini karena negara lain juga sudah melakukannya.
"Kami menyambut baik (nakes mendapatkan vaksin Covid-19 dosis ketiga). Karena beberapa negara sudah memberlakukan suntik vaksin ketiga atau booster untuk meningkatkan antibodi dalam tubuh, salah satunya Turki," kata Ketua Umum PB IDI Daeng M Faqih saat dihubungi Republika, Ahad (11/7).
Sebab, dia melanjutkan, para ahli mensinyalir setelah 6 bulan antibodi akan menurun sehingga butuh suntikan penguat (booster) untuk menjaga antibodi tetap tinggi dalam tubuh. Terkait merk vaksin yang berbeda dengan vaksin yang diterima saat dosis pertama dan kedua, Daeng mengaku beberapa negara seperti Jerman, Inggris, Kanada melakukan vaksin kombinasi yang berbeda merk dan hasilnya baik.
"Jadi, saya kira tidak masalah beda merk asal sudah terjamin safety dan efikasinya," ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, vaksin Covid-19 Moderna akan digunakan untuk vaksinasi Covid-19 dosis ketiga. Budi mengatakan, hal tersebut berdasarkan rekomendasi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Indonesia Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI).
"Sudah disetujui vaksinasi (Covid-19) ketiga akan diberikan menggunakan vaksin Moderna sehingga dengan demikian bisa memberikan kekebalan maksimal terhadap variasi-variasi mutasi virus yang ada," kata Budi dalam konferensi pers secara virtual, Jumat (9/7).
Budi mengatakan, penyuntikan vaksin Covid-19 dosis ketiga ini hanya diberikan kepada tenaga kesehatan, mengingat nakes merupakan kelompok yang paling berisiko tertular virus ini.