Sabtu 10 Jul 2021 14:22 WIB

Apa Motif Pembunuhan Presiden Haiti?

Presiden Haiti Jovenel Moise ditenggarai punya banyak musuh termasuk kaum oligarki

Rep: Dwina Agustin/Lintar/Teguh Firmansyah/ Red: Elba Damhuri
Presiden Haiti Jovenel Moise (kanan) berpose dengan istrinya Martine Marie Etienne Joseph (kiri), selama upacara penobatannya, di Istana Legislatif di Poirt-Au-Prince, Haiti, 07 Februari 2017 (diterbitkan kembali 07 Juli 2021).
Foto:

Pada 2004-2017, Haiti berada di bawah pengamanan pasukan PBB. Haiti mengalami gempa bumi hebat pada 2010 yang menyebabkan kematian 200 ribuan warga Haiti.

Kasus Pembunuhan yang Kompleks 

"Ini benar-benar salah satu peristiwa paling menarik dalam sejarah Haiti," kata guru besar di University of Virginia, Robert Fatton, yang lahir di Haiti.

Fatton menilai pembunuhan Moise adalah salah satu peristiwa paling mengerikan yang pernah terjadi di negara yang digoncang kemiskinan, bencana alam, wabah penyakit, kediktatoran, dan konspirasi politik.

"Bahkan untuk negara yang tidak stabil seperti Haiti, pembunuhan semacam ini adalah peristiwa yang tidak biasa dan mengkhawatirkan," ujarnya kepada BBC.

"Ketika Anda menganalisisnya dari sudut pandang politik, tidak mudah membayangkan siapa yang melakukannya, atau mengapa peristiwa itu terjadi," ucapnya.

photo
Mario Joseph, depan, pengacara untuk para korban kolera, memimpin pawai saat mereka tiba di bekas pangkalan PBB dalam rangka memperingati epidemi kolera yang dimulai 10 tahun sebelumnya, di Mirebalais, Haiti, Senin, 19 Oktober 2020. - (AP/Dieu Nalio Chery)

 

Fatton menulis buku berjudul Haiti's Predatory Republic: The Unending Transition to Democracy yang terbit pada tahun 2002.

Menurutnya, peristiwa ini dan konsekuensi setelahnya bukan cuma dapat berdampak parah pada Haiti, tapi juga negara lain. "Pembunuhan Presiden Moise menempatkan Haiti di ambang pintu kekacauan," ujarnya.

Di masa lalu, setelah kudeta atau bencana alam, konsekuensi yang mengikutinya melampaui masalah seperti gelombang migrasi. Diperlukan pemerintah lain di kawasan itu, atau bahkan PBB, untuk campur tangan.

sumber : BBC/Reuters/Aljazeera/MiamiHerald
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement