Kamis 08 Jul 2021 21:17 WIB

47 Warga Isoman Klaster Hajatan Wonosobo Dinyatakan Sembuh

Masih terdapat 41 warga Wonosobo yang harus menjalani isolasi

Rep: Bowo Pribadi / Red: Nashih Nashrullah
Gubernur Jawa Tengah, ganjar Pranowo saat menunjungi Desa Desa Kecis, Kecamatan Selomerto, Kabupaten Wonosobo, Kamis (8/7). Sebelumnya 88 warga desa ini terpapar Covid-19 dari klaster hajatan.
Foto:

Guna mengefektifkan pelayanan kepada warga isoman, gubernur pun Ganjar lantas memberi saran agar koordinator jogo tonggo maupun bidan membuat WhatsApp Group dengan para warga isoman.

Fungsinya agar memudahkan warga isoman untuk berkomunikasi dan menyampaikan apa yang menjadi kebutuhannya. Termasuk juga ada upaya untuk menyiagakan mobil ambulan di desa setempat.

“Karena tadi ada cerita, ada warga yang hari ini terpapar lalu isoman. Namun karena ada yang kritis dan semua panik, karena tidak tahu siapa yang akan dihubungi, kemudian meninggal dunia. Hal seperti itu jangan sampai terjadi lagi,” tegasnya.

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah juga memberikan bantuan berupa paket kebutuhan pokok hingga beras untuk disalurkan kepada warga yang masih menjalani isolasi.

Orang nomor satu di Provinsi Jawa Tengah tersebut juga berharap warga Desa Kecis segera sembuh dan kembali beraktifitas seperti semula. “Untuk warga yang lain, saya minta tetap mejaga kedidiplinan dalam menerapkan protokol kesehatan, jangan lengah apalagi mengabaikan,” tambahnya.

Masih terkait penanganan Covid-19 di Kabupaten Wonosobo, pemerintah kabupaten setempat terus mengupayakan penambahan kapasitas tempat isolasi terpusat. Pasalnya BOR tempat isolasi di rumah sakit maupun tempat isolasi darurat rata- rata telah terisi 80 persen.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Wonosobo, Mohamad Riyanto, mengungkapkan peningkatan kasus Covid-19 yang terjadi secara eksponensial di Kabupaten Wonosobo membuat pemerintah setempat mengambil langkah cepat untuk mengantisipasi

Apalagi Kabupaten Wonosobo juga berbatasan dengan Kabupaten Banjarnegara yang juga sedang mengalami peningkatan kasus Covid-19.

“Seperti halnya instruksi gubernur, kami terus berupaya menambah atau meningkatkan jumlah tempat tidur yang ada di setiap rumah sakit. terutama di rumah sakit swasta,” jelasnya.

Selain itu juga ada beberapa gedung yang digunakan untuk isolasi terpusat. Antara lain Balai Latihan Kerja, eks kantor kelurahan Wonosobo Timur dan eks gedung Peternakan dan Pertanian serta gedung sanggar budaya yang dikelola Disdikpora setempat.

Selain itu, juga menyiapkan gedung Bapelkes milik provinsi, yang pada tahun 2020 lalu juga sudah digunakan juga untuk isolasi. Jika ke-lima gedung isolasi terpusat itu dimaksimalkan bisa menampung 250-270 orang.

 

“Tetapi, harapan kami di kabupaten Wonosobo tidak sampai terjadi outbreak, yang mengakibatkan kapasitas tempat isolasi yang disiapkan tersebut overload,” tegas Riyanto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement