REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Medan, memberikan edukasi kepada petani kopi di Kabupaten Simalungun Sumatera Utara, terkait permasalahan dan solusi Indikasi Geografis (IG).
Dosen Polbangtan Medan, Linda Tri Wira Astuti mengatakan, sebagai salah satu UPT Pendidikan di bawah naungan Kementerian Pertanian, Polbangtan Medan, terus memberikan edukasi ke petani.
Salah satunya edukasi permasalahan dan solusi Indikasi Geografis (IG) kepada petani kopi yang tergabung dalam Kelompok Tani Sopo Balian Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.
"Kegiatan itu merupakan bagian dari pengabdian kepada masyarakat. Kegiatan ini diikuti 20 orang peserta dengan menerapkan protokol kesehatan," katanya.
Indikasi Geografis adalah suatu tanda yang menunjukkan daerah asal suatu barang dan/atau produk yang karena faktor lingkungan geografis termasuk faktor alam, faktor manusia atau kombinasi dari kedua faktor tersebut memberikan reputasi, kualitas, dan karakteristik tertentu pada barang dan/atau produk yang dihasilkan.
Tanda yang digunakan sebagai IG dapat berupa etiket atau label yang dilekatkan pada barang yang dihasilkan. Tanda tersebut dapat berupa nama tempat, daerah, atau wilayah, kata, gambar, huruf, atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut.
Dalam penyampaian materi terkait permasalahan dan solusi Indikasi Geografis (IG), Polbangtan Medan mengundang Ludi Antoni yang merupakan Ketua AIG Sumatera Utara sebagai narasumber.
Ludi menyampaikan harapan petani kopi di Kabupaten Simalungun, khususnya di Kelompok Tani Sopo Balian, dapat mengolah kopi hingga menghasilkan kopi biji sehingga memiliki nilai tambah.
Bahkan Ludi menantang Kelompok Tani Sopo Balian untuk berkomitmen dalam beberapa bulan ke depan agar sudah melaunching produk kopi dengan brand sendiri dan juga sudah memiliki Sopo Balian Cafe atau Sopo Balian Coffee Shop.