Kamis 08 Jul 2021 13:23 WIB

Usulan Rumah Sakit Khusus Pejabat Dinilai Konyol

Usulan itu terlihat konyol karena dilontarkan di tengah situasi darurat.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Mas Alamil Huda
 Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formapi) Lucius Karus.
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formapi) Lucius Karus.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi), Lucius Karus, menanggapi usulan Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PAN Rosaline Irine Rumaseuw yang meminta agar pemerintah membuat rumah sakit khusus pejabat negara. Menurut Lucius usulan tersebut konyol dan egois.

"Usulan RS khusus pejabat ini akhirnya terlihat konyol karena dilontarkan di tengah situasi darurat dimana ada banyak warga negara yang lagi kesulitan mendapatkan layanan RS," kata Lucius kepada Republika.co.id, Kamis (8/7).

Ia memahami usulannya tersebut dalam konteks rasa frustrasi atas kenyataan bahwa ada temannya yang anggota DPR kesulitan mendapatkan RS hingga akhirnya meninggal dunia. Namun ia memandang Rosaline lupa bahwa ada banyak warga negara lain yang mengalami nasib serupa.

"Usulan RS khusus tersebut justru melukai hati warga yang tengah berjibaku berjuang di tengah situasi serba darurat agar bisa selamat," ujarnya. 

Lucius juga menyoroti pernyataan Rosaline yang meminta agar pejabat diistimewakan. Cara pandang demikian menurut Lucius menurutnya merupakan sesuatu yang egoistik.  Sikap yang mementingkan diri sendiri ini dinilai merupakan sikap buruk di tengah situasi krisis karena pandemi ini.

"Bagaimana berharap bangsa ini segera keluar dari krisis, jika pejabatnya justru lebih sibuk memikirkan keselamatan diri dan kelompoknya saja, sementara rakyat banyak dibiarkan mencari cara sendiri-sendiri agar bisa lolos dari situasi sulit yang ada," ungkapnya.

Sebelumnya, Wasekjen PAN, Rosaline Irine Rumaseuw, mengusulkan agar pemerintah membuat rumah sakit yang diperuntukan khusus pejabat negara. Dirinya mengaku sedih dan prihatin melihat banyaknya pejabat negara yang terlunta-lunta tidak mendapat pelayanan kesehatan di rumah sakit di masa pandemi saat ini. 

"Saya minta perhatian kepada pemerintah, bagaimana caranya harus ada rumah sakit khusus buat pejabat negara," kata Rosaline dalam diskusi daring, Rabu (7/7). 

Partai Amanat Nasional (PAN) mengklarifikasi pernyataan yang disampaikan Rosaline tersebut. Wasekjen PAN, Irvan Herman, mengatakan yang disampaikan Rosaline bukanlah sikap resmi partai melainkan pernyataan pribadi.

"Kami juga kaget tiba tiba yang bersangkutan mengusulkan rumah sakit khusus pejabat. Itu sepenuhnya usulan pribadi," kata Irvan saat dikonfirmasi, Kamis (8/7).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement