Rabu 07 Jul 2021 19:00 WIB

Dijuluki Mahasiswa 'The King of Silent', Ini Respons Wapres

Wapres dinilai harus mampu mengisi kekosongan peran yang tidak ditunaikan Presiden.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Andri Saubani
 Wakil Presiden Maruf Amin
Foto: Dok KIP/Setwapres
Wakil Presiden Maruf Amin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Masduki Baidlowi mengungkap reaksi Wapres saat dijuluki "The King of Silent" oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Negeri Semarang (Unnes). Masduki menyebut, Wapres sama sekali tidak marah dan mempersoalkan penyebutan tersebut.

"Biasa-biasa saja, saya bilang minta izin saya mau jawab. (Wapres) kamu jawab oke, enggak dijawab juga enggak apa-apa. Biar inilah, mahasiswa biar pinter-pinter, enggak ada masalah," ujar Masduki dalam keterangan persnya, Rabu (7/7).

Baca Juga

Masduki mengatakan, selama ini Wapres tidak pernah mempersoalkan dan terpengaruh dengan penilaian-penilaian berbagai pihak. Wapres juga bukan tipikal orang pemarah terhadap penilaian orang lain.

Alih-alih bereaksi, menurut Masduki, Wapres memilih untuk terus menjalankan tugas kewapresannya.

"Jadi beliau ini tidak mudah goyah oleh penilaian-penilaian orang, karena beliau itu mengabdi kepada negara dan semampu dia lakukan," kata Masduki.

"Itulah sebabnya maka, yang selalu dipesankan kepada saya dan lainnya, udahlah, kita kerja aja. sebisa mungkin kita lakukan apa. kalau sudah dilakukan menteri, Presiden, ya sudahlah, kita itu membantu Presiden," katanya melanjutkan.

Masduki menyebut, penilaian-penilaian miring terhadap kinerja Wapres ini juga bukan pertama kalinya. Masduki menyebut, sebelum oleh mahasiswa, beberapa survei dan pihak lain juga pernah menyebut minimnya kerja Wapres.

Padahal, menurut Masduki, selama ini Wapres terus bekerja menjalankan tugas kenegaraan sesuai pembagian tugas antara Presiden dan Wakil Presiden. Karena itu, ia berharap, sebelum memberi penilaian sepihak, sebisa mungkin melakukan kajian secara utuh.

Wapres dan Presiden, menurut Masduki, bukan pekerja eksekutorial, yang mengeksekusi adalah kementerian dan lembaga. Begitu juga Wapres, bekerja mengoordinasi terhadap pekerjaan-pekerjaan yang sebenarnya dikerjakan oleh Presiden, tapi kemudian dilimpahkan kepada Wakil Presiden.

"Itulah pekerjaan Wakil Presiden, karena itu saya ingin tegaskan bahwa apa yang dikemukakan oleh teman-teman mahasiswa, para pengamat yang secara parsial melihat, tak melihat secara utuh melihat duduk persoalan sebenarnya dengan baik," ujarnya.

Sebelumnya, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Keluarga Mahasiswa (KM) Universitas Negeri Semarang (Unnes) menyebut Wakil Presiden Ma'ruf Amin sebagai "The King of Silent".

Melalui unggahan gambar BEM KM Unnes di Twitter resmi miliknya @bemkmunnes, Selasa (6/7), BEM KM Unnes menyandingkan Wapres sebagai "The King of Silent" bersama Presiden Jokowi sebagai "The King of Lip Service" dan Ketua DPR RI Puan Maharani sebagai "The Queen of Ghosting". Unggahan itu diberi judul "Indonesian Political Troll".

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement