REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan bersama Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran, Pangdam Jaya Mayjen TNI Mulyo Aji dan Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) DKI Asri Agung Putra memantau langsung dimulainya uji coba mobil vaksin keliling, Rabu (7/7). Anies mengatakan, saat ini total ada 16 mobil yang akan digunakan untuk melakukan vaksinasi Covid-19 keliling Jakarta.
Anies mengatakan, jumlah mobil vaksin itu merupakan hasil kolaborasi Pemprov DKI dengan berbagai pihak. "Ini adalah kolaborasi dari seluruh unsur. Tiga (mobil) dari polda, tiga dari kodam, dua dari Kemendikbud, lima dari DKI, dan tiga dari PT Magenta Media Tama. Ini kolaborasi dengan Aprindo, Apindo, Hipindo, Kadin, dan tenaga-tenaganya juga merupakan tenaga relawan yang bersama-sama disumbangkan dari institusi-institusi ini," kata Anies di Senen, Jakarta Pusat, Rabu.
Anies menjelaskan, mobil vaksin keliling ini nantinya akan mendatangi permukiman warga untuk melakukan vaksinasi Covid-19. Dia menyebut tidak ada kuota atau jumlah penerima vaksin yang ditetapkan tiap harinya.
"Tidak ada kuota. Karena sifatnya mobile maka ia mendatangi kampung-kampung, kompleks-kompleks, dan kalau mau mengajukan bisa kontak DKI lewat aplikasi JAKI, nanti daerahnya bisa kita datangi," ujarnya.
Anies menyampaikan, mobil vaksin keliling ini menargetkan penyuntikan vaksin virus corona sebanyak 1.000 orang per kelurahan. Anak berusia di atas 12 tahun turut menjadi sasaran vaksinasi. "Jadi, semua orang di atas 12 tahun bisa mendapatkan vaksinasi lewat mobil vaksin," ucapnya.
Anies berharap mobil vaksin keliling ini mampu bekerja untuk menjemput masyarakat yang memiliki kendala dalam mendatangi lokasi-lokasi vaksinasi. Dengan cara seperti ini, target yang ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo, yakni vaksinasi terhadap 7,5 juta warga pada akhir Agustus 2021 dapat segera tercapai.
"Mudah-mudahan dengan begitu target kita akan bisa tercapai. Karena per hari ini kita sudah ada vaksinasisi 4,9 juta orang yang mendapatkan vaksin di Jakarta," ungkap Anies.
"Jadi, kami yakin target yang sudah ditetapkan Bapak Presiden di akhir Agustus sebanyak 7,5 juta akan bisa tercapai lebih awal," tambahnya.
Anies juga menyampaikan, masyarakat yang ingin mengikuti program vaksinasi ini dapat mendaftar melalui aplikasi JAKI. Kemudian, masyarakat tinggal menentukan lokasi dan waktu vaksinasi yang diinginkan.