REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan membuat gudang oksigen. Seiring melonjaknya kasus Covid 19, kebutuhan oksigen medis melonjak cukup tajam.
"Pemprov akan punya gudang oksigen, pemkab pemkot juga akan punya gudang oksigen. Sehingga Rumah Sakit bisa meminta ke gudang oksigen kota/kabupaten, tidak sepanik sekarang yang arah manajemennya permintaannya tinggi," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil kepada wartawan, Selasa (6/7).
Pemprov, kata Emil, akan mengatur suplai oksigen. Ia pun mengucapkan terima kasih, karena telah mendapat bantuan tabung oksigen dari PT Krakatau Steel, pertamina dan PT PUSRI yang saat ini dalam perjalanan menambah neraca oksigen yang kekurangan.
"Lain-lain, saya kira masukan kota/kabupaten lebih pada terjadinya dinamika RS rujukan yang harus mengurusi pasien yang bukan KTP bukan wilayahnya. Atas nama kemanusiaan kita tidak batasi. Tapi tadi saya sampaikan, kalau sudah harus mengirim jenazah ke kota/kab lain, provinsi yang bertanggungjawab, nanti kita atur," paparnya.
Menurut Emil, pihaknya juga sedang mengecek pemakaman. "Jadi kalau ada laporan kewalahan, kalau dari data yang meninggal masih 30 sampai 40 kalau tidak salah. Jadi kalau TPU khusus Covid 19 kewalahan harus dicek dulu. Kalau yang lain ratus ratus, kita itu di bawah 40 an per hari, logikanya masih aman terkendali," ucap dia.
Emil mengakui, saat ini tingkat kedisiplinan masyarakat masih rendah. Oleh karena itu, penegakan displin akan diintensifkan dalam dua tiga hari.