REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mendorong percepatan pemenuhan kebutuhan oksigen ke rumah sakit yang membutuhkan. Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan RI, Siti Nadia Tarmizi mengatakan saat ini Kemenkes juga terus melakukan komunikasi dengan produsen oksigen.
"Supply oksigen dari produsen langsung. Jadi kami mengkomunikasikan untuk percepatan," kata Nadia, dihubungi Republika, Ahad (4/6).
Kebutuhan oksigen di rumah sakit saat ini mengalami lonjakan seiring dengan meningkatnya jumlah pasien positif Covid-19 yang dirawat. Pasien yang membutuhkan oksigen biasanya adalah yang memiliki gejala Covid-19 tingkat berat.
Saat ini, pemerintah juga mengatur produksi oksigen agar lebih diprioritaskan untuk kebutuhan medis. "(Kemenkes) meminta meningkatkan kapasitas produksi gas dengan memprioritaskan kebutuhan oksigen medis, dan meminta tambahan impor tabung gas," kata dia lagi.
Di sejumlah rumah sakit di Pulau Jawa saat ini mengalami lonjakan kebutuhan penggunaan oksigen. Persediaan oksigen diklaim masih ada namun mulai menipis. Salah satunya di Garut yang saat ini perputaran kebutuhan oksigen sangat cepat.
Sementara itu, di Yogyakarta pemerintah daerah juga mengatakan hal serupa. Rumah sakit rujukan Covid-19 RSUP Dr Sardjito sempat mengalami kewalahan dalam melakukan distribusi oksigen. Banyaknya pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit tersebut membuat ketersediaan oksigen semakin menipis.
Terkait persediaan oksigen, RSUP Dr Sardjito berkoordinasi dengan pemasok oksigen untuk memenuhi kebutuhan di rumah sakit. Pada Sabtu (3/6), persediaan di RSUP Dr Sardjito sempat menipis sehingga pihak rumah sakit harus melakukan pertemuan untuk memastikan kecukupan persediaan oksigen.