Sabtu 03 Jul 2021 00:05 WIB

Saat Oksigen Harus Memilih Siapa yang Dapat Menghirupnya....

'Mas, saya minta tolong. Saya mau dapatkan oksigen, bagaimana caranya? Minta tolong'.

Rep: Uji Sukma Medianti/ Red: Agus Yulianto
Arief Bobhil, salah seorang relawan Gerakan Solidaritas Sejuta Tes Antigen Untuk Indonesia (GSSTAUI) yang meninjamkan tabung oksigen gratis bagi pasien Covid-19 Jabodetabek yang membutuhkan, Jumat (2/7).
Foto:

Menjalankan misi kemanusiaan ini tentu tidak mudah. Peminat tabung oksigen sangat tinggi. Sementara stok yang tersedia di tempat penyimpanan tidak mampu memenuhi seluruh kapasitas permintaan.

Untuk itu, GSSTAUI harus memfilter lagi mana orang yang betul-betul membutuhkan oksigen untuk diselamatkan. Pada hari pertama gerakan ini berjalan, ada 700 orang yang mendaftarkan diri lewat google form.

"Ada banyak yang daftar, terakhir ada 700-an. Yang pilih admin. Dia filter mana yang bisa diberikan dan yang tidak," terang Bobhil.

Di dalam menjalankan misi ini, GSSTAUI, melakukan dua sistem. Pertama, diantar langsung ke rumah. Kedua, dijemput oleh keluarga atau kerabat peminjam.

Untuk area Jakarta Timur, khususnya Utan Kayu, bisa diantar langsung menggunakan sepeda motor. Sebab, ukuran tabungnya 1 kubik.

"Di sini yang stand by ada dua. Tadi pagi, ada yang antar naik mobil ke Tangerang. Naik motor kalau deket banget," tutur dia.

Salah seorang peminjam tabung yang ditemui Republika di lokasi, Salma, mengatakan ia hendak menjemput tabung untuk ayahnya yang bermukim di Tangerang.

Dia tinggal di Kampung Melayu, Jakarta Timur bersama sang suami dan dua anak balita. Dia mengatakan, ayahnya sudah sakit selama dua pekan terakhir. Kondisinya semakin payah dalam tiga hari belakangan ini. Apalagi, ayahnya memiliki penyakit bawaan asma dan TBC.

"Ayah saya saturasi oksigennya sudah angka 60," terang Salma ketika ditemui.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement