Kamis 01 Jul 2021 21:28 WIB

Densus 88 Amankan Terduga Teroris di Duren Sawit

Pria yang diketahui berusia 29 tahun itu adalah karyawan di bidang arsitektur.

Rep: Uji Sukma Medianti/ Red: Mas Alamil Huda
Penangkapan tersangka tindak pidana terorisme (ilustrasi)
Foto: republika
Penangkapan tersangka tindak pidana terorisme (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror mengamankan seorang berinisial DS di Duren Sawit, Jakarta Timur, Rabu (30/6) kemarin. Pria yang diketahui berusia 29 tahun itu adalah karyawan di bidang arsitektur.

Salah seorang rekan kerja DS, bernama Rizky, mengatakan, penyergapan Densus 88 terjadi pada Rabu pagi. Sekitar pukul 10.00 WIB, ada mobil paket kargo yang datang.

"Yang ditangkap ini mau nurunin barang, gak lama langsung disergap sama polisi. Langsung dibawa ke polsek," kata Rizky kepada wartawan, Kamis (1/7).

Ia tak mengetahui secara pasti apa paket yang hendak diturunkan dari mobil kargo tersebut. Namun, dari foto yang ditunjukkan oleh polisi, paket itu berisi senjata api, dan juga ratusan peluru.

"Belum, masih dalam bentuk paket. Saya lihat dalam foto. Isinya senpi. Ada peluru juga," kata dia.

Rizky mengaku tidak menyangka kalau rekan kerjanya adalah terduga teroris. Sebab, tindak tanduk DS tidak mencurigakan. Ia juga tidak memiliki sikap yang pendiam.

"Orangnya biasa saja, nongkrong, nggak pendiam juga," ungkapnya.

Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Pol Erwin Kurniawan, mengatakan, penyergapan DS disaksikan langsung juga oleh ketua RT dan RW setempat.

"Kami dengan Densus 88, menyaksikan penggeledahan dan pembongkaran paket tersebut disaksikan ketua RT dan RW setempat," kata Erwin, kepada wartawan.

Dari penggeledahan itu polisi menyebut ada senjata rakitan yang diamankan. "Ada senjata rakitan, jumlah dan jenisnya akan disampaikan oleh Polda dan Densus 88," ungkapnya.

Sebelumnya, diberitakan Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Divisi Humas Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan, mengamankan tiga terduga teroris.

Mereka disergap di Jakarta Timur, Jakarta Barat, dan Bangka Belitung. Ketiganya,  terlibat dalam pengiriman paket berisi senjata api dan ratusan butir peluru yang dikirim oleh terduga AS dari Bangka Belitung.

Adapun, dua terduga teroris DS dan SY merupakan jaringan kelompok Jamaah Ansharud Daulah (JAD).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement