Rabu 30 Jun 2021 16:09 WIB

Jokowi: Kunci Pemulihan Ekonomi Menekan Covid-19

Jokowi masih optimistis ekonomi di kuartal kedua tumbuh 7 persen.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Presiden Joko Widodo (Jokowi).

REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan, kunci pemulihan ekonomi nasional adalah dengan cara menekan angka kasus Covid-19. Hal itu karena berkaitan dengan indeks keyakinan konsumen.

"Kunci urusan ekonomi adalah bagaimana Covid-19 ini ditekan agar hilang dari bumi pertiwi ini," ujar Jookowi dalam sambutannya pada pembukaan Munas VIII Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Rabu (30/6), sebagaimana disaksikan melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden.

Jokowi mengatakan jika dilihat secara detail, kenaikan kasus Covid-19 selalu berpengaruh pada indeks kepercayaan konsumen. Saat pembatasan ketat dilakukan, sambung dia, mobilitas masyarakat menurun dan angka penyebaran Covid-19 juga melandai. Sehingga berimbas kepada naiknya indeks kepercayaan konsumen.

Hanya saja, begitu angka kasus Covid-19 naik, indeks kepercayaan konsumen menurun. "Selalu kita lihat seperti itu. Kenaikan kasus juga mempengaruhi penjualan ritel. Begitu ada penambahan kasus harian, indeksnya pasti turun, di Thailand juga sama," kata Jokowi.

Sehingga, kata Jokowi, angka purchasing manager index untuk manufaktur, saat ini berada dalam posisi yang sangat tinggi. "Sebelum pandemi 51, sekarang pada posisi 55 pada 3 Mei 2021 kemarin. Artinya ada optimisme di situ. Sisi suplai juga sama, produksi mulai menggeliat, ekspor tumbuh 58 persen, impor bahan baku tumbuh 79 persen, tinggi sekali, impor barang modal tumbuh 35 persen," jelas Jokowi.

Selain itu, dia menambahkan, konsumsi listrik industri juga tumbuh 28 persen. Pun dengan indeks kepercayaan konsumen meningkat dari 85 pada Februari menjadi 104,4 saat ini.

"Optimisme itu ada. Indeks penjualan ritel juga tumbuh, konsumsi semen tumbuh 19,2 persen, penjualan kendaraan niaga 783 persen. Ini angka-angka yang menurut saya sangat fantastis kenaikannya," ucap Jokowi.

"Oleh sebab itu seperti disampaikan Ketua Kadin, kita semua masih optimistis bahwa di kuartal kedua tumbuh 7 persen dari sebelumnya kuartal I minus 0,74 persen," kata Jokowi melanjutkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement