Rabu 30 Jun 2021 07:03 WIB

Satgas Prediksi Kenaikan Kasus Masih akan Terjadi

Lonjakan kasus diprediksi masih akan terlihat hingga pekan kedelapan pasca Idul Fitri

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Esthi Maharani
Pasien Covid-19 menunggu jemputan bus untuk dievakuasi menuju RSDC Wisma Atlet Kemayoran, di Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta, Selasa (29/6). Seiring dengan peningkatan kasus harian Covid-19, Pemerintah berencana akan memberlakukan kebijakan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat  melalui rapat terbatas yang dipimpin Presiden Joko Widodo pada Selasa 29 Juni 2021. Kebijakan tersebut rencananya akan diterapkan selama dua minggu di zona merah covid-19. Republika/Thoudy Badai
Foto: Republika/Thoudy Badai
Pasien Covid-19 menunggu jemputan bus untuk dievakuasi menuju RSDC Wisma Atlet Kemayoran, di Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta, Selasa (29/6). Seiring dengan peningkatan kasus harian Covid-19, Pemerintah berencana akan memberlakukan kebijakan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat melalui rapat terbatas yang dipimpin Presiden Joko Widodo pada Selasa 29 Juni 2021. Kebijakan tersebut rencananya akan diterapkan selama dua minggu di zona merah covid-19. Republika/Thoudy Badai

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Satuan Tugas Penanganan Covid-19 memperkirakan lonjakan kasus positif Covid-19 yang terjadi pasca libur Idul Fitri masih akan terlihat hingga pekan kedelapan. Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, lonjakan kasus positif ini disebabkan karena masih adanya masyarakat yang melakukan mudik saat peniadaan diberlakukan serta adanya arus balik 1-2 minggu pasca Idul Fitri.

Selain itu, kenaikan ini juga diakibatkan karena munculnya beberapa varian Covid-19 baru yang telah masuk ke Indonesia dan diperparah dengan mobilitas yang tinggi.

“Kondisi-kondisi ini menyebabkan dampak periode libur terlihat hingga pekan ke-6 dan kemungkinan masih akan terlihat hingga pekan ke-8,” ujar Wiku dalam paparannya.

Wiku menyebut, kenaikan kasus positif yang mulai terjadi satu pekan pasca libur lebaran menunjukkan dampak yang ditimbulkan terjadi sangat cepat. Pada awalnya, lanjutnya, kenaikan yang terjadi terlihat normal dan tidak terlalu signifikan.

Namun, setelah memasuki pekan keempat pasca periode libur lebaran, kenaikan meningkat tajam dan berlangsung selama tiga pekan hingga mencapai puncak keduanya di pekan terakhir.

Wiku mengatakan, untuk mengendalikan lonjakan kasus positif ini bergantung pada kesiapan tiap-tiap daerah dalam menyusun dan menjalankan strategi penanganan di wilayahnya. Dengan demikian, lonjakan kasus yang terjadi dapat segera dikendalikan sehingga mengurangi beban pada fasilitas, sistem, dan tenaga kesehatan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement