REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Satuan Tugas Penanganan Covid-19 memperkirakan lonjakan kasus positif Covid-19 yang terjadi pasca libur Idul Fitri masih akan terlihat hingga pekan kedelapan. Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, lonjakan kasus positif ini disebabkan karena masih adanya masyarakat yang melakukan mudik saat peniadaan diberlakukan serta adanya arus balik 1-2 minggu pasca Idul Fitri.
Selain itu, kenaikan ini juga diakibatkan karena munculnya beberapa varian Covid-19 baru yang telah masuk ke Indonesia dan diperparah dengan mobilitas yang tinggi.
“Kondisi-kondisi ini menyebabkan dampak periode libur terlihat hingga pekan ke-6 dan kemungkinan masih akan terlihat hingga pekan ke-8,” ujar Wiku dalam paparannya.
Wiku menyebut, kenaikan kasus positif yang mulai terjadi satu pekan pasca libur lebaran menunjukkan dampak yang ditimbulkan terjadi sangat cepat. Pada awalnya, lanjutnya, kenaikan yang terjadi terlihat normal dan tidak terlalu signifikan.
Namun, setelah memasuki pekan keempat pasca periode libur lebaran, kenaikan meningkat tajam dan berlangsung selama tiga pekan hingga mencapai puncak keduanya di pekan terakhir.
Wiku mengatakan, untuk mengendalikan lonjakan kasus positif ini bergantung pada kesiapan tiap-tiap daerah dalam menyusun dan menjalankan strategi penanganan di wilayahnya. Dengan demikian, lonjakan kasus yang terjadi dapat segera dikendalikan sehingga mengurangi beban pada fasilitas, sistem, dan tenaga kesehatan.