REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Satuan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Jawa Timur mengonfirmasi daerah zona merah atau berisiko tinggi penyebaran kasus saat ini bergeser ke Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Bondowoso dan Kota Madiun. Pekan lalu zona merah di Bangkalan, Ponorogo dan Ngawi.
"Tapi sekarang sudah bergeser," ujar anggota Satuan Tugas Kuratif COVID-19 Jawa Timur dr. Makhyan Jibril, Selasa (29/6).
Menurut dia, tren kasus di Bangkalan, Ponorogo maupun Ngawi sudah mulai menurun. Penurunan ini diikuti dengan berubahnya zonasi, yakni dari merah ke oranye atau risiko sedang. Kata dia, kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro yang diberlakukan ketat dan lokal di daerah-daerah tersebut terbukti memberikan kontribusi yang baik.
"Termasuk intervensi masif, khususnya di Bangkalan, yang selama ini telah menjadi fokus dengan PPKMmikro dan penambahan RS darurat lapangan, ditambah dengan ekspansi tempat tidur," ucap dia.
Meski perkembangan pengendalian di daerah-daerah tersebut membaik, namun di beberapa kabupaten/kota lain terjadi kenaikan kasus, khususnya dalam pekan terakhir yang angkanya meningkat dua kali lipat dari pekan sebelumnya."Ke depan, sasaran intervensi lebih detail akan dilaksanakan di tiga daerah yang sekarang masuk zona merah," kata dr Jibril.
Berdasarkan data yang dirilis Dinas Kominfo Jatim, di Banyuwangi jumlah kumulatif warga yang terserang COVID-19 hingga saat ini tercatat 7.373 orang. Sebanyak 488 orang adalah kasus aktif atau masih dirawat.
Di Bondowoso, jumlah kumulatif warga yang terserang COVID-19 hingga saat ini tercatat 2.865 orang, dengan 278 orang adalah kasus aktif atau masih dirawat. Di Kota Madiun, jumlah kumulatif warga yang terserang COVID-19 hingga saat ini tercatat 3.215 orang, dengan 224 orang adalah kasus aktif atau masih dirawat.
Sementara itu, untuk situasi kasus COVID-19 di Jatim berdasarkan data Nasional per Selasa (29/6), total kumulatif kasus terkonfirmasi sebanyak 171.830 orang. Pasien dirawat 8.379 orang (4,88 persen), lalu pasien sembuh 150.954 orang (87,85 persen) dan meninggal dunia 12.419 orang (7,27 persen).