REPUBLIKA.CO.ID, BELITUNG -- Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mengatakan jalur laut Belitung memiliki potensi kerawanan yang tinggi dalam penyelundupan dan peredaran gelap narkotika, psikotropika, dan obat terlarang (Narkoba). "Karena jalur perairan merupakan jalur peredaran narkotika yang paling seksi sampai sejauh ini," kata Kepala BNNK Belitung, Nasrudin di Tanjung Pandan, Selasa (29/6).
Menurut dia, kondisi tersebut tidak terlepas dari letak geografis Kabupaten Belitung yang dikelilingi oleh perairan atau lautan sehingga potensi penyelundupan narkotika melalui jalur laut memiliki potensi sangat besar. "Misalnya melalui jalur udara tidak mungkin celah mereka akan mudah terbaca dan jalur darat hanya dibatasi dengan Kabupaten Belitung Timur. Jadi jalur mana lagi kalau bukan melalui jalur perairan," ujarnya.
Ia menambahkan, guna mengantisipasi terjadinya penyelundupan narkoba melalui jalur laut pihaknya akan berkoordinasi dengan sejumlah instansi mulai TNI/Polri kesyahbandaran dan kantor bea cukai setempat. "Nanti kami akan tingkatkan sinergitas dan semakin merapat kepada pihak-pihak yang ada di dalamnya," kata dia.
Dia mengatakan, selain itu BNNK Belitung juga akan meningkatkan sinergitas dengan sejumlah pelaku jasa pengiriman barang guna mengantisipasi terjadinya pengiriman dan penyelundupan narkoba ke daerah itu. "Karena misalnya kita melihat pengiriman kratom secara online makanya kami akan bangun sinergitas dan tingkatkan koordinasi salah satunya dengan pihak pengiriman barang," ujarnya.