REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi menegaskan, pemerintah akan segera memulai pelaksanaan vaksinasi Covid-19 kepada anak-anak usia 12-17 tahun. Kendati demikian, ia menyampaikan teknis pelaksanaan vaksinasi ini masih dimatangkan lebih lanjut.
“Masih dimatangkan teknis pelaksanaannya. Segera mungkin (dimulai),” kata Nadia saat dihubungi Republika, Selasa (29/6).
Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya meminta agar pelaksanaan vaksinasi kepada anak-anak dapat segera dimulai sehingga anak-anak juga dapat terlindungi dari penularan Covid-19. Rencananya, vaksinasi kepada anak-anak akan menggunakan jenis vaksin Covid-19 yang diproduksi oleh PT Bio Farma dari bulk vaksin buatan Sinovac.
Namun, menurut Siti Nadia, masih terdapat sejumlah kandidat vaksin lainnya yang dapat digunakan untuk anak-anak. Yakni, vaksin dari Pfizer, Johnson and Johnson, serta Sputnik.
“Ini potensi, tapi kan Pfizer yang mungkin bisa kita gunakan. Ini Bio Farma belum ajukan karena kan belum ada,” jelas dia.
Seperti diketahui, BPOM telah menerbitkan izin penggunaan darurat atau EUA untuk melakukan vaksinasi kepada anak-anak usia 12-17 tahun menggunakan vaksin Sinovac. Sedangkan untuk vaksin Pfizer asal perusahaan farmasi Amerika Serikat, pemerintah telah memiliki komitmen untuk mendatangkan total 50 juta dosis secara bertahap mulai Agustus 2021 nanti.
Dalam pelaksanaan program vaksinasi nasional, pemerintah menggunakan empat jenis merk vaksin yang ditetapkan yakni vaksin Sinovac, AstraZeneca, Pfizer, dan juga Novavax. Presiden Jokowi berharap agar masyarakat tak ragu untuk mengikuti program vaksinasi nasional ini untuk mencapai kekebalan komunitas dan memutus penularan kasus di masyarakat.