REPUBLIKA.CO.ID, KARIMUN -- Rumah Sakit Apung (RSA) Nusa Waluya 2 beroperasi di Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau. Rumah sakit ini untuk mengatasi kebutuhan masyarakat pulau terpencil di daerah itu yang kekurangan fasilitas kesehatan.
Direktur RSA Nusa Waluya 2 Ivan Reynaldo Lubis mengatakan keberadaan RSA merupakan pelayanan yang kedua di Kepulauan Riau. Sebelumnya mereka beroperasi di Kabupaten Lingga.
"Kami sangat berterima kasih kepada seluruh jajaran Pemerintah Kabupaten Karimun yang sangat kooperatif membantu kami," kata Ivan, Senin (28/6).
Ivan menjelaskan pelayanan kesehatan RSA Nusa Waluya 2 ini tidak di pungut biaya sama sekali. Syaratnya warga hanya membawa KTP, KK, dan BPJS, tetapi jika tidak ada BPJS maupun KK cukup membawa KTP saja.
"Ini bukan syarat-syarat pembayaran tapi sebagai laporan kami kepada para donatur. Artinya ini gratis tidak ada syarat pembayaran apapun," ungkapnya.
RSA ini beroperasi selama dua bulan terhitung tanggal 21 Juni 2021 hingga 28 Agustus 2021. RSA memberikan pelayanan Operasi Katarak, Pelayanan Umum, Pelayanan IGD, Pelayanan Radiologi, Pelayanan LAB, Pelayanan Dokter Spesialis, Operasi Besar, Operasi Kecil, dan Memberikan Edukasi masalah COVID dan masalah kesehatan lainnya di tempat-tempat ibadah juga daerah-daerah.
Sementara itu, Bupati Karimun Aunur Rafiq mengapresiasi yayasan DoctorShare yang menghadirkan RSA Nusa Waluya 2 ini di Kabupaten Karimun. Dia mengharapkan masyarakat dapat memanfaatkan keberadaan fasilitas kesehatan tersebut untuk berobat apalagi tidak dipungut biaya sama sekali.
"Kami juga berharap pihak RSA dapat melakukan pengecekan kelayakan vaksinasi terhadap masyarakat yang berobat di RSA ini, sehingga masyarakat tidak ada keraguan terkait vaksin COVID-19," ungkap Rafiq.
Bupati menunjuk Pangkalan Satpol Airud Polda Kepulauan Riau di Sungai Sebesi sebagai tempat pelayanan RSA Nusa Waluya 2. Menurutnya masyarakat setempat sangat antusias dengan kehadiran RSA ini ditandai dengan banyaknya jumlah masyarakat yang ingin mendapatkan pelayanan kesehatan.
"Sejak hari senin sampai hari ini sudah 500 lebih orang yang sudah dilayani di RSA ini," ucap Rafiq.