Ahad 27 Jun 2021 20:42 WIB

Hari Ini Pasien Covid Bertambah 195 Orang di Indramayu

Sekarang papasan 10 - 15 detik bisa terpapar jika kita tak pakai masker dengan benar.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Andi Nur Aminah
Petugas gabungan menyiapkan peralatan di gedung Asrama Haji Indramayu, Jawa Barat, Jumat (18/6/2021). Pemerintah Kabupaten Indramayu menyiapkan Asrama Haji sebagai ruang isolasi COVID-19 untuk pasien positif yang bergejala ringan dan tidak bergejala.
Foto: ANTARA/Dedhez Anggara
Petugas gabungan menyiapkan peralatan di gedung Asrama Haji Indramayu, Jawa Barat, Jumat (18/6/2021). Pemerintah Kabupaten Indramayu menyiapkan Asrama Haji sebagai ruang isolasi COVID-19 untuk pasien positif yang bergejala ringan dan tidak bergejala.

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Lonjakan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Indramayu terus terjadi. Masyarakat diminta untuk lebih berhati-hati karena Covid-19 kini lebih cepat menyebar.

"Hari ini penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 mencapai 195 orang," ujar Jubir Satgas Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Kabupaten Indramayu, Deden Bonni Koswara, Ahad (27/6).

Baca Juga

Dengan penambahan itu, lanjut Deden, maka total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Indramayu hingga Ahad (27/6) mencapai 11.002 orang. Dari jumlah tersebut, 1.799 orang masih perawatan, 8.867 orang sembuh dan 336 orang meninggal dunia. "Mohon semua lebih berhati-hati. Sekarang kontak erat tidak 15 menit, tapi papasan 10 hingga 15 detik bisa terpapar jika kita tidak memakai masker dengan baik," tukas Deden.

Sementara itu, Bupati Indramayu, Nina Agustina, mengakui, saat ini jumlah orang yang terpapar Covid-19 memang terus meningkat. Peningkatan terjadi karena berbagai faktor, seperti lengahnya semua pihak terhadap penyebaran Covid-19 dan kendornya penerapan prokes.

Selain itu, masyarakat sudah jenuh dengan pandemi yang tak kunjung berakhir. Ditambah lagi, urusan ‘perut’ juga menjadi masalah utama.

Nina menegaskan, pemerintah telah berupaya untuk memutus penyebaran Covid-19. Seperti menggelar vaksinasi massal, juga mengeluarkan regulasi untuk membatasi kegiatan masyarakat. "Kita juga sudah beri imbauan kepada masyarakat agar jangan mudik. Tapi imbauan itu diabaikan," cetus Nina, Ahad (27/6).

Nina menambahkan, semua hanya bisa menyalahkan pemimpin, yang dinilai tidak peduli pada jeritan rakyatnya. Padahal, kata dia, keselamatan rakyat merupakan hukum tertinggi (Salus Populi Suprema Lex Esto). "Kita tidak perlu saling menyalahkan. Yang dibutuhkan saat ini adalah kita saling membantu, saling bahu-membahu melawan Covid-19," tegas Nina.

Nina mengingatkan, saat ini varian baru Covid-19 sangat ganas, lebih cepat menular kepada siapa saja termasuk anak-anak. Karenanya, dia tidak bosan-bosannya berpesan kepada seluruh warganya agar jangan lengah dan tetap semangat dalam menerapkan protokol kesehatan. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement