REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Komandan Lapangan RS Darurat Covid-19, Letkol Laut Muhammad Arifin, mengatakan, satu tower di Rusun Nagrak, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, yang digunakan sebagai tempat isolasi pasien Covid-19 hampir penuh. Padahal, tower tersebut baru dibuka pada awal pekan ini.
Arifin menyebut, petugas mengoperasikan tower lainnya seiring dengan terus bertambahnya kasus baru Covid-19 di Ibu Kota. "Nagrak mau penuh satu tower-nya. Rencana mau buka tower berikutnya,” ujar Arifin dalam keterangannya kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (26/6).
Rusun Nagrak mulai digunakan sebagai tempat isolasi karena tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat, yang nyaris penuh.
Data per Sabtu (26/6) menunjukkan BOR di RSD Wisma Atlet mencapai 89,03 persen dengan jumlah pasien sebanyak 7.028 orang. Arifin mengatakan, jika lima tower di Rusun Nagrak digunakan semuanya, bisa memiliki daya tampung sebanyak 5.100 pasien.
Empat tower digunakan untuk pasien Covid-19, sedangkan satu tower lainnya untuk tempat istirahat tenaga kesehatan sekaligus green zone. "Alternatif terakhir, apabila empat tower penuh, tower nomor lima diaktifkan sebagai tempat isolasi,” kata dokter asal korps Marinit itu.
Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan saat meninjau lokasi Rusun Nagrak pada Rabu (23/6) menuturkan, lokasi tersebut digunakan sebagai tempat isolasi terpusat untuk warga positif Covid-19 dengan status tanpa gejala. Dia menyebut, pengelolaan tempat isolasi menjadi satu dengan pengelolaan RSD Wisma Atlet.
“Ini seperti satelitnya Wisma Atlet yang dulu Wisma Atlet digunakan orang bergejala ringan atau tanpa gejala, sekarang yang tanpa gejala diarahkan di sini,” tuturnya.