REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan inspeksi mendadak pelaksanaan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro di RW 01 Kelurahan Rawasari, Kecamatan Cempaka Putih, Jakarta pada Jumat (25/6) siang ini. Jokowi ingin memastikan, implementasi PPKM mikro ini tak hanya dilakukan di satu daerah saja, namun juga di seluruh daerah di Indonesia.
“Saya memang dadakan ke sini untuk memastikan PPKM mikro itu berjalan atau tidak berjalan. Tadi disampaikan oleh bu RW dengan yakin berjalan. Dan kita mau tidak hanya di RW 01 Rawasari, Cempaka Putih ini saja, tapi semua RW, RT, desa kampung PPKM mikronya berjalan,” kata Jokowi saat melakukan sidak.
Presiden pun meminta seluruh kepala daerah baik gubernur, bupati, maupun wali kota agar benar-benar melaksanakan kebijakan PPKM mikro ini di masing-masing wilayahnya. Implementasi kebijakan ini juga akan dibantu oleh aparat baik TNI maupun Polri.
Jokowi menekankan, untuk mengendalikan laju penularan kasus yang sangat tinggi ini diperlukan implementasi PPKM mikro secara baik di lapangan. Selain itu, juga diperlukan pengawasan di lapangan sehingga kebijakan ini benar-benar terlaksana.
“Percuma kita membuat sebuah kebijakan, policy tetapi di bawah tidak berjalan,” kata dia.
Lonjakan kasus yang sangat tajam dalam beberapa hari ini sebelumnya membuat sejumlah kalangan mendesak agar pemerintah memberlakukan lockdown. Meskipun begitu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan akan tetap melanjutkan pelaksanaan kebijakan PPKM mikro di berbagai daerah di Indonesia.
Presiden menginstruksikan, agar kepala daerah mempertajam implementasi dari kebijakan ini sehingga laju penularan kasus dapat ditekan. Jokowi beralasan, PPKM mikro masih menjadi kebijakan yang paling tepat dilakukan saat ini karena dinilai dapat mengendalikan penularan wabah Covid-19 tanpa mematikan ekonomi rakyat.
"Jika PPKM mikro terimplementasi dengan baik, tindakan-tindakan di lapangan yang terus diperkuat, semestinya laju kasus bisa terkendali. Persoalannya, PPKM mikro saat ini belum menyeluruh dan masih sporadis di beberapa tempat," ujar Jokowi dalam pernyataannya, Rabu (23/6) kemarin.