Jumat 25 Jun 2021 14:00 WIB

Menkes Ubah IGD RS Jadi Kamar Isolasi

Menkes akan mengubah seluruh IGD RS jadi kamar isolasi pasien

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Esthi Maharani
Sejumlah rumah sakit di Kota Sukabumi wajib menyiapkan skenario konversi jumlah tempat tidur untuk penanganan Covid-19 minimal 30 persen dari jumlah tempat tidur. Sebab, keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) rumah sakit rujukan Covid-19 di Kota Sukabumi telah mencapai di atas 90 persen per hari ini, Kamis (23/6).
Foto: istimewa
Sejumlah rumah sakit di Kota Sukabumi wajib menyiapkan skenario konversi jumlah tempat tidur untuk penanganan Covid-19 minimal 30 persen dari jumlah tempat tidur. Sebab, keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) rumah sakit rujukan Covid-19 di Kota Sukabumi telah mencapai di atas 90 persen per hari ini, Kamis (23/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan akan mengubah seluruh Instansi Gawat Darurat (IGD) rumah sakit rujukan Covid-19 menjadi kamar isolasi pasien. Hal ini dilakukan menyusul lonjakan kasus positif yang sangat tajam sehingga menyebabkan kapasitas tempat tidur di rumah sakit meningkat.

"Kita lakukan berkoordinasi dengan Pak Gubernur dan Kepala BNPB, adalah kita akan mengubah semua kamar IGD menjadi kamar isolasi sehingga dengan demikian, perawatan yang normal bisa dilakukan di sana untuk menampung pasien-pasien yang sudah masuk ke rumah sakit mendapatkan perawatan seperti di kamar biasa," kata Budi saat memberikan keterangan pers, Jumat (25/6).

Sementara untuk layanan IGD sendiri akan dipindahkan ke tenda darurat yang dibangun di luar rumah sakit.

"Supaya yang ingin dicek masuknya ke sana, tidak masuk ke ruangan IGD karena ini akan dipakai sebagai tambahan tempat tidur," tambah dia.

Penambahan angka kasus positif dalam beberapa hari terakhir ini terus menembus rekor tertingginya selama pandemi. Bahkan pada Kamis (24/6) kemarin, lonjakan kasus mencapai 20.575 orang yang merupakan rekor tertinggi kasus harian di Indonesia.

Lonjakan kasus yang semakin tak terkendali ini membuat angka keterisian tempat tidur di rumah sakit juga semakin meningkat. Karena itu, pemerintah juga telah mengkonversikan tiga rumah sakit besar yakni RS Fatmawati, RS Sulianto Saroso, dan RS Persahabatan menjadi rumah sakit khusus untuk menangani Covid-19.

"Dalam seminggu terakhir ini kita sudah mengambil beberapa keputusan di antaranya adalah mengkonversikan tiga rumah sakit besar pemerintah, yaitu RS Fatmawati, RS Sulianti Saroso, dan RS Persahabatan untuk menjadi 100 persen RS yang menangani Covid-19," kata Menkes.

Dengan dikonversikannya tiga rumah sakit ini, maka kapasitas tempat tidur isolasi yang dilengkapi dengan peralatan penunjang dan juga tenaga kesehatan pun semakin bertambah untuk melayani para pasien Covid-19 di Jakarta. Menkes berharap, konversi tiga rumah sakit ini akan bisa selesai pada pekan ini.

"Diharapkan minggu ini konversi tersebut bisa selesai sehingga bisa menambah jumlah tempat tidur untuk melayani rakyat Jakarta yang sudah lengkap langsung dengan fasilitas dan tenaga kesehatan," tambah Budi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement