REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Demi mencegah penyebaran Covid-19 yang semakin mengganas, Kelurahan Depok Jaya, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok mengambil langkah taktis yakni dengan menutup akses masuk ke lingkungan perumahan.
Ketua RW 05 Kelurahan Depok Jaya, Haidar mengatakan, pihaknya terpaksa menutup Jalan Kenanga Tiga karena dua keluarga di wilayah ini terkonfirmasi positif Covid-19. Totalnya kurang lebih ada sembilan orang terkonfirmasi positif Covid-19. "Pengurus RT sudah sepakat melaksanakan lockdown atau karantina wilayah mulai kemarin, Rabu (23/6)," kata dia.
Haidar menuturkan, kedua keluarga yang terpapar Covid-19 tersebut sedang menjalani Isoman di rumahnya. Kebijakan karantina wilayah ini dimaksudkan untuk membatasi keluar masuk warga yang berasal dari luar lingkungan.
"Kebijakan lockdown akan berlangsung selama masa isoman yaitu 14 hari ke depan. Berharap tidak ada penambahan jumlah kasus dari RT lain. Karena sedang menjalani masa Isoman, warga akan membantu memenuhi kebutuhan pangan pasien. Kami juga akan melakukan sterilisasi lingkungan dengan penyemprotan disinfektan," tuturnya.
Satgas Penanganan Covid-19 Kelurahan Duren Seribu (Duser), Kecamatan Bojongsari, Kota Depok mendistribusikan bantuan kepada warga yang sedang menjalani isolasi mandiri (isoman). Bantuan yang diberikan berupa sembako sebanyak 150 paket.
"Bantuan paket sembako diserahan melalui masing-masing ketua RT. Kemudian akan langsung diberikan kepada warga yang sedang melakukan Isoman," ujar Lurah Duser, Suhendar dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Kamis (24/6).
Menurut Suhendar, bantuan sembako yang diberikan terdiri atas beras, mi instan, minyak goreng, teh, dan gula pasir. Bantuan tersebut berasal dari lumbung pangan kelurahan. "Seluruh sembako yang tersedia di lumbung pangan berasal dari warga yang peduli terhadap warga yang lainnya," terangnya.
Ia menambahkan, pihaknya bersama unsur tiga pilar juga kembali melakukan sosialisasi terakit protokol kesahatan melalui 5M dan 2I. Yaitu memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabung di air mengalir, menghindari kerumunan, mengurangi mobilisasi dan interaksi, serta menjaga iman dan imun.
"Kami berupaya memberikan pemahaman kepada warga lebih baik di rumah saja, jika tidak memiliki keperluan yang mendesak dan mengurangi kegiatan yang tidak diperlukan agar tidak terpapar virus ini," ucap Suhendar.