REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedanpada Rabu mengunjungi dua lokasi di Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, yakni Rumah Susun (Rusun)Nagrak, Marunda, dan Taman Pemakaman Umum (TPU) Rorotan.
Rusun Nagrak dikunjungi lebih dulu oleh Gubernur DKI bersama Panglima Komando Daerah Militer (Kodam) Jaya/Jayakarta Mayor Jenderal TNI Mulyo Aji. Anies mengatakan, aset Pemerintah Provinsi DKI Jakarta itu kini beroperasi di bawah Wisma Atlet Kemayorandan selanjutnya dipergunakan sebagai fasilitas isolasi mandiri warga Jakarta yang terpapar Covid-19 tanpa gejala.
Penggunaan Rusun Nagrak merupakan ikhtiar Pemprov DKI Jakarta untuk memastikan warga yang terkena Covid-19 dapat menjalani isolasi dengan baik.
"Ini adalah fasilitas yang dikelola Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, tapi secara aktivitasnya, di bawah satu garis Komando dengan Wisma Atlet. Ini seperti satelitnya RSDC Wisma Atlet, yang dulu Wisma Atlet digunakan untuk orang bergejala ringan atau tanpa gejala, sekarang yang tanpa gejala diarahkan ke sini," ujar Anies.
Dalam kesempatan itu, Anies juga menyaksikan pergantian sejumlah velbed dengan kasur di Tower 2 Rusun Nagrak.Rusun Nagrak memiliki 5 menara (tower) yang difungsikan untuk penanganan COVID-19. Menara 1-4 sebagai ruang isolasi mandiri dan Menara 5 sebagai ruangan tenaga kesehatan.Hingga Rabu, sudah ada 121 warga terkonfirmasi positif COVID-19 diisolasi di rumah susun tersebut.Usai meninjau Rusun Nagrak, Anies bertolak menuju TPU Rorotan. Di sana Gubernur DKI menginspeksi kesiapan sejumlah petugas pemulasaraan jenazah dan pemakaman dan juga memberikan semangat.Anies juga bertemu sejumlah warga yang menyaksikan pemakaman kerabatnya di sana sembari menitip pesan duka cita dan menjaga kesehatan agar terhindar dari COVID-19."Pada jaga kesehatan ya, jangan sampai kena (COVID-19). Saya sudah pernah merasakan dan enggak enak," kata Anies.Anies mengatakan, TPU Rorotan memang ??menyediakan lahan pemakaman seluas kurang lebih tiga hektare untuk jenazah yang dimakamkan dengan protokol COVID-19.Kendati demikian, ia tidak berharap ada lagi warga DKI Jakarta yang dimakamkan di TPU tersebut kendati saat ini sudah ada kurang lebih 900 petak makam di sana.