REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta akan menambah tempat perawatan dan tempat tidur pasien konfirmasi positif Covid-19 sebagai antisipasi jika terjadi lonjakan kasus. Penambahan tempat rawat penting agar pasien dapat tertangani dengan optimal.
"Sebagai antisipasi terus meningkatnya jumlah warga yang terpapar, kita akan menambah kamar perawatan dan tempat tidur, baik milik pemerintah daerah maupun yang dikelola desa," kata Bupati Bantul Abdul Halim Muslih di Bantul, Selasa.
Menurut dia, daya tampung dari empat tempat perawatan yang dimiliki Pemkab Bantul, termasuk Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Panembahan Senopati dan Rumah Sakit Lapangan Khusus COVID-19 (RSLKC) Bambanglipuro, sudah terisi 98 persen. Oleh karena itu, kata dia, dalam rakor bersama Gubernur DIY Sri Sultan HB X pada Senin (21/6), Sultan berpesan agar masing-masing pemda menambah daya tampung rumah sakit dan menambah shelter atau tempat isolasi sementara hingga ke tingkat bawah.
"Jadi, sekali lagi mari kita bersama-sama menanggulangi pendemi COVID-19. Saat inilah kita bisa menerapkan 'manunggaling kawula gusti', saling bergotong royong antara pemerintah dan rakyat," katanya.
Bupati berharap masyarakat sadar akan bahaya Covid-19, sehingga lebih taat protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah yaitu 5M, memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan membatasi mobilitas."Ngarso Dalem menyampaikan bahwa karantina wilayah merupakan pilihan terpahit jika tidak ada cara lain untuk menghentikan Covid-19. Karena itu Sultan menekankan kedisiplinan menjaga protokol kesehatan, termasuk membatasi kerumunan dalam hajatan dan kegiatan sosial maupun hiburan," katanya.
Data Satgas Penanganan Covid-19 Bantul menyebut total kasus positif di Bantul per Senin (21/6) sebanyak 17.527 orang, dinyatakan sembuh 14.488 orang, meninggal 422 orang, sehingga pasien yang masih isolasi berjumlah 2.617 orang.