Selasa 22 Jun 2021 23:37 WIB

Pengamat: Presiden 3 Periode Sulit Direstui Ketum Parpol

Pengamat menilai wacana presiden tiga periode akan terbentur restu dari ketum Parpol

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Bayu Hermawan
Pengamat politik Firman Noor (dua dari kanan).
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Pengamat politik Firman Noor (dua dari kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Pusat Penelitian Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Firman Noor memprediksi wacana perpanjangan jabatan Presiden akan lenyap dengan sendirinya. Menurutnya, wacana itu tak akan bisa terealisasi tanpa restu sebagian besar partai politik (parpol).

Firman mengamati ajang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 akan menjadi momen pertarungan para ketum parpol. Mereka bakal menghiasi bursa Capres setelah vakum dalam dua Pilpres terakhir. Sehingga ia pesimis wacana perpanjangan jabatan Presiden akan direstui para ketum parpol.

Baca Juga

"Peluang itu tipis karena yang berkepentingan banyak orang, terutama ketum-ketum parpol yang dalam 10 tahun ini harus menunggu duduk manis. Ini saatnya mereka bergerak. Dari banyak aspek, setidaknya sampai jelang 2024, ini hanya sekedar wacana," kata Firman kepada Republika.co.id, Selasa (22/6).

Firman menganalisa para ketum parpol punya hasrat menaikkan kasta sebagai Cawapres atau Capres. Sebab tak selamanya mereka dapat duduk di kursi ketum parpol. Para ketum parpol, lanjut Firman, bakal berusaha mempertahankan posisi ketum dengan menjadi Capres atau Cawapres.

"Mereka harus manuver sesuatu yang memang layak dilakukan oleh seorang ketum dan peluangnya juga ada. Mereka mau naik kelas dalam status politiknya, mereka akan berusaha dulu," ujar Firman.

Firman menyebut pengurus Parpol yang berpotensi mengikuti Pilpres 2024 ialah Ketum PKB Muhaimin Iskandar, Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, Ketum Golkar Airlangga dan Ketua DPP PDIP Puan Maharani.

"Nggak banyak lah peluang ini (perpanjangan jabatan Presiden). Dalam ritme politiknya akan bergerak karena yang menentukan nantinya parpol," ucap Firman.

Sebelumnya, muncul isu adanya oknum yang semangat mencoba memperpanjang masa jabatan Jokowi. Mereka berencana melakukan misinya dengan berbagai cara. Skenario pertama ialah membuka peluang periode ketiga selama lima tahun melalui pemilihan umum. Adapun skenario kedua memperpanjang masa jabatan presiden maksimal tiga tahun.

Isu ini menguat seiring acara syukuran Kantor Sekretariat Nasional Komunitas Jok-Pro 2024 di Jakarta, Sabtu (19/6). Komunitas Jokpro dibentuk atas dasar dukungan terhadap Presiden Jokowi dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto untuk maju dalam kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement