REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya merilis angka tingkat keterisian ruang isolasi atau bed occupancy rate (BOR) rumah sakit untuk pasien Covid-19 mencapai 98,31 persen pada Senin (21/6). Dari sembilan tempat yang disediakan untuk ruang isolasi, hanya tersisa tiga tempat yang bisa menampung pasien Covid-19.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Asep Hendra mengatakan, ruang isolasi yang tersedia untuk pasien Covid-19 hanya tersisa kurang dari 2 persen. Pihaknya akan menambah tempat tidur untuk tempat isolasi pasien Covid-19.
"Pertama kita akan mencoba bersama RSUD menambah lagi satu lantai untuk isolasi dan di RS Dewi Sartika juga akn mencoba menambah pelbade lagi. Sedang dirapatkan, mudah-mudahan bisa terpecahkan," kata dia, Senin (21/6).
Ia menegaskan kembali agar masyarakat tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan. Sebab, hal utama dalam penanganan Covid-19 ada di tahap pencegahannya.
"Itu yang penting sebenarnya," kata dia.
Berdasarkan data yang dirilis Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, sebanyak 348 dari 354 tempat tidur yang tersedia untuk isolasi pasien Covid-19 sudah terisi. Sebanyak 282 orang yang mengisi adalah warga Kota Tasikmalaya dan 66 orang lainnya berasal dari luar Kota Tasikmalaya.
Rumah sakit (RS) yang sudah penuh pasien Covid-19 antara lain RS Dewi Sartika dengan tingkat keterisian 104,11 persen dan Gedung R Perina di RSUD dr Soekardjo mencapai 140 persen, karena di dua tempat itu ada satu tempat tidur yang digunakan oleh ibu dan anaknya. Sementara RS TMC , RS Permata Bunda, Gedung R Bougenvill dan Gedung R Tulip di RSUD dr Soekardjo, semuanya telah terisi 100 persen.
Hanya tersisa tiga RS yang bisa menampung pasien Covid-19 di Kota Tasikmalaya. Tiga RS itu masing-masing RS Jasa Kartini dengan BOR yang sudah 97,67 persen, Gedung Mitrabatik RSUD dr Soekardjo dengan BOR 91,67 persen, dan RS Purbaratu dengan BOR 93,67 persen.
Sementara itu, hingga Senin, total kasus Covid-19 di Kota Tasikmalaya berjumlah 7.734 kasus. Sebanyak 6.883 orang telah dinyatakan sembuh, 667 orang masih menjalani isolasi, dan 184 orang meninggal dunia.