REPUBLIKA.CO.ID, SARILAMAK -- Seekor beruang madu yang sempat meresahkan masyarakat Jorong Ketinggian, Nagari Sarilamak, Kecamatan Harau, Limapuluh Kota, Sumatra Barat masuk ke dalam perangkap milik Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resor Limapuluh Kota. Kepala BKSDA Resor Limapuluh Kota Martias mengatakan perangkap tersebut telah dipasang semenjak Ramadhan lalu.
"Waktu itu sedang musim durian, jadi masyarakat melapor ke kami dan langsung kami pasang perangkap. Sudah beberapa kali perangkap kami pindah-pindahkan, Minggu (20/6) sekitar pukul 23.00 WIB beruang baru masuk perangkap," ujarnya.
Beruang madu yang telah ditangkap itu kini telah dilepasliarkan. Sebab, kondisi dari beruang madu tersebut sehat, sehingga layak dan bisa untuk dilepasliarkan.
"Kami lakukan lepas liar di kawasan konservasi Limapuluh Kota, jauh dari kawasan permukiman. Insya Allah beruang madu tersebut tidak akan masuk lagi ke kawasan permukiman warga," ujarnya.
Ia mengatakan dari laporan masyarakat, di daerah tersebut mereka pernah melihat ada tiga ekor beruang madu, yakni induk dan anaknya. Namun, untuk memastikan hal tersebut, pihaknya saat ini juga telah memasang kamera pengintai di sekitar lokasi tempat tertangkapnya beruang madu tersebut.
"Berarti kalau dari laporan masyarakat tersebut masih ada dua ekor lagi, tapi kami belum tahu kebenarannya, sehingga tetap harus dipasang perangkap dan kamera," kata dia.