Senin 21 Jun 2021 23:02 WIB

Obat Ivermectin dan Fakta Vaksin 

Penggunaan ivermectin diperkirakan mampu mengurangi angka kematian.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Agus Yulianto
 Obat Ivermectin untuk manusia tampak didistribusikan di Kota Quezon, Manila, Filipina. Ivermectin juga disebut telah didistribusikan di Kudus, Jawa Tengah, untuk mengobati Covid-19. BPOM menegaskan masih melakukan kajian penggunaan Ivermectin.
Foto: EPA-EFE/ROLEX DELA PENA
Obat Ivermectin untuk manusia tampak didistribusikan di Kota Quezon, Manila, Filipina. Ivermectin juga disebut telah didistribusikan di Kudus, Jawa Tengah, untuk mengobati Covid-19. BPOM menegaskan masih melakukan kajian penggunaan Ivermectin.

REPUBLIKA.CO.ID, Penggunaan kembali sejumlah obat-obatan, dinilai berperan terhadap penanganan virus SARS-CoV-2. Obat ivermectin antiparasit yang mengandung antivirus dan anti-inflamasi, kini telah diuji dalam berbagai uji klinis.

Dalam sebuah jurnal dikutip dari American Journal of Therapeutics, dilakukan pengujian kemanjuran dari pengobatan ivermectin dalam menekan kasus kematian dan juga kemoprofilaksis pada masyarakat yang terjangkit Covid-19 ataupun berisiko tinggi terhadap virus ini.

Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan database bibliografi hingga 25 April 2021. Dua ulasan penulis diambil sebagai bahan studi, mengekstrak data, dan juga menilai risiko bias. Pengujian dilakukan dengan menggunakan metode meta-analisis dan kepastian bukti dinilai menggunakan pendekatan Grade serta melakukan analisa secara berurutan untuk kasus kematian. Sebanyak 24 uji coba terkontrol secara acak yang melibatkan 3.406 peserta menghasilkan kesimpulan.

Hasil dari 15 uji coba dengan meta-analisa ditemukan, ivermectin mengurangi risiko kematian dibandingkan tanpa menggunakan ivermectin. Hasil ini dikonfirmasi dalam analisis uji coba secara berurutan dengan menggunakan metode DerSimonian-Laird. Hal ini juga diperkuat terhadap analisa percobaan secara berurutan menggunakan metode Biggerstaff-Tweedie.

Bukti dengan kepastian yang rendah menunjukan, ivermectin profilaksis mengurangi infeksi Covid-19 sekitar 86 persen. Sedangkan hasil sekunder menunjukan hasil yang kurang pasti. 

Bukti dengan kepastian rendah menunjukan, kemungkinan tidak ada manfaat menggunakan ivermectin bagi “yang membutuhkan ventilasi mekanis”. Sedangkan perkiraan efek untuk “perbaikan” dan “perburukan” secara jelas butuh dukungan penggunaan ivermectin.

Efek samping yang parah jarang terjadi di antara uji coba pengobatan dan bukti tak ada perbedaan dinilai sebagai kepastian yang rendah. Sedangkan bukti pada hasil sekunder merupakan kepastian yang sangat rendah.

Jurnal ini menyebut, bukti dengan kepastian yang sedang menunjukan pengurangan angka kematian akibat Covid-19 dalam jumlah yang besar dimungkinkan dengan menggunakan ivermectin. Penggunaan ivermectin pada awal perjalanan klinis diperkirakan mampu mengurangi perkembangan angka menjadi penyakit yang lebih parah.

Dalam hal keamanan dan juga biaya yang rendah menunjukan, bahwa ivermectin kemungkinan memiliki dampak signifikan dalam penanganan pandemi SARS-CoV-2 secara global.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement