REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN – Buya Syafii Ma'arif menerima kunjungan Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto, di kediamannya di Sleman, DI Yogyakarta. Usai pertemuan, Buya mengaku pertemuan membahas masalah politik dan masalah bangsa yang menimpa Indonesia.
"Judulnya silaturahim, kita bicara politik, masalah bangsa. Kita krisis negarawan, yang banyak politisi, itu yang membuat negara kita terpontang panting karena tidak ada negarawan," kata Buya Syafii, Sabtu (19/6) sore.
Buya juga mengaku tidak ingin memberikan penilaian terhadap sosok Airlangga, dan menyerahkan penilaian kepada masyarakat. Tapi, dia menekankan, diskusi berlangsung panjang dan hangat, walaupun ini baru kali pertama keduanya bicara sepanjang ini.
Selain itu, Buya mengungkapkan, Airlangga merupakan Menteri Perekonomian RI yang terakhir datang ke kediamannya. Sebab, menko-menko yang lain seperti Luhut Binsar Pandjaitan, Muhadjir Effendy dan Mahfud MD sudah lebih dulu silaturahim ke sana.
Buya melihat, tantangan Indonesia hari ini juga sangat berat. Sebab, selain harus menghadapi pandemi Covid-19 yang melanda dunia, Indonesia juga masih harus mengurusi kasus-kasus korupsi yang merajalela, serta penegakan hukum yang masih bermasalah. "Korupsi masih merajalela, KPK juga tidak seperti yang kita harapkan, hukum juga begitu," ujar Buya.
Meski begitu, Buya mengaku pertemuan kali ini tidak membahas seputar Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Pertemuan berlangsung sekitar 45 menit, dan setelah pertemuan Airlangga juga langsung meninggalkan kediaman Buya Syafii.