Jumat 18 Jun 2021 20:26 WIB

12 Juta Masyarakat Telah Divaksinasi Covid-19

Pemerintah sendiri menargetkan sebanyak 40.349.049 masyarakat jadi sasaran vaksinasi

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Gita Amanda
Pemerintah sendiri menargetkan sebanyak 40.349.049 masyarakat yang menjadi sasaran vaksinasi. (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Jessica Helena Wuysang
Pemerintah sendiri menargetkan sebanyak 40.349.049 masyarakat yang menjadi sasaran vaksinasi. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satuan Tugas Penanganan Covid-19 melaporkan update pelaksanaan vaksinasi Covid-19 pada Jumat (18/6). Pada hari ini, vaksinasi Covid-19 untuk dosis pertama telah bertambah sebanyak 455.911 orang.

Total masyarakat yang telah menerima suntikan vaksin dosis pertama inipun mencapai 22.455.167 orang. Sedangkan untuk vaksinasi dosis kedua, Satgas melaporkan bertambah sebanyak 132.936 masyarakat. Sehingga total jumlah masyarakat yang telah selesai menerima dua dosis suntikan vaksin Covid-19 ini telah mencapai 12.096.066 orang. Pemerintah sendiri menargetkan sebanyak 40.349.049 masyarakat yang menjadi sasaran vaksinasi.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meminta agar dilakukan percepatan vaksinasi Covid-19 untuk masyarakat. Selain untuk menekan laju penularan virus, percepatan vaksinasi ini diharapkan juga dapat segera menciptakan kekebalan komunitas atau herd immunity.

Sementara itu, berdasarkan laporan Satgas Penanganan Covid-19, penambahan kasus positif harian dalam beberapa hari terakhir ini terus mengalami kenaikan yang sangat signifikan. Bahkan pada hari ini, penambahan kasus positif kembali mencatat rekor tertingginya pasca libur lebaran tahun ini, yakni mencapai 12.990 orang.

Total kasus konfirmasi positif pun menjadi 1.963.266 orang. Lonjakan kasus positif yang sangat signifikan ini juga berpengaruh terhadap penambahan kasus aktif. Pada hari ini, kasus aktif mengalami kenaikan hingga 4.793 orang dan menjadikan total kasus aktif yang masih dalam perawatan mencapai 130.096 orang.

Kenaikan kasus yang sangat tajam di berbagai daerah ini perlu menjadi peringatan baik pemerintah daerah maupun masyarakat. Sebab, angka keterisian tempat tidur di rumah sakit atau Bed Occupancy Ratio (BOR) juga semakin melonjak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement