REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Indonesia saat ini masih mengembangkan vaksin Covid-19 dalam negeri, Vaksin Merah Putih. Vaksin ini diharapkan bisa digunakan untuk vaksinasi ulang (booster).
Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman mengaku, vaksin Merah Putih yang digunakan untuk booster jadi harapan semua pihak. Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Amin Soebandrio mengatakan, vaksin Covid-19 yang masuk Indonesia sebelumnya telah didatangkan dari luar negeri seperti Sinovac dan AstraZeneca.
Kemudian vaksin Merah Putih yang diproduksi belakangan diharapkan untuk booster, bahkan ada kemungkinan bukan hanya digunakan untuk itu. "Orang yang pertama kali divaksinasi juga masih memungkinkan disuntik vaksin Merah Putih karena kalau vaksin ini selesai tahun depan, programnya kan belum selesai," ujar Amin saat dihubungi Republika, Rabu (16/6).
Dia menambahkan, walau nantinya hanya Badan Usaha Milik Negara (BUMN) penghasil vaksin yang memproduksi vaksin Merah Putih ini, yakni Bio Farma. Ia menambahkan, diharapkan vaksin Merah Putih ini bisa berkontribusi minimal 50 persen dari kebutuhan vaksin dalam negeri. Kalau vaksin Merah Putih sudah siap dan kapasitas produksinya mencukupi, dia melanjutkan, maka impor vaksin akan disetop.
Pengembangan vaksin Merah Putih dilakukan di tujuh lembaga. Yakni LBM Eijkman, LIPI, Universitas Airlangga, Universitas Indonesia, Universitas Padjajaran, Universitas Gadjah Mada, Institut Teknologi Bandung. Vaksin LBM Eijkman merupakan vaksin berbasis protein rekombinan. EUA diharapkan dapat diperoleh pada 2022.