Rabu 16 Jun 2021 09:27 WIB

Sejumlah Provinsi Berpotensi Hujan Kilat dan Angin Kencang

Khusus di DKI, potensi ini diperkirakan terjadi di Jaksel, Jakbar, dan Jaktim.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini perihal potensi hujan lebat disertai kilat dan angin kencang pada Rabu (16/6).
Foto: Prayogi/Republika.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini perihal potensi hujan lebat disertai kilat dan angin kencang pada Rabu (16/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini perihal potensi hujan lebat disertai kilat dan angin kencang. Kondisi ini diperkirakan terjadi di sejumlah provinsi di Indonesia pada Rabu (16/6).

Dalam sistem peringatan dini cuaca, BMKG memprakirakan wilayah yang berpotensi mengalami hujan lebat disertai petir dan angin kencang seperti di Bali, Banten, Bengkulu, DKI Jakarta, Gorontalo, Jawa Barat. Kemudian Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Lampung, NTB, Papua, Riau. Lalu di Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara. 

Khusus di wilayah DKI Jakarta, potensi hujan disertai kilat dan angin kencang dengan durasi singkat dapat terjadi di Jakarta Selatan, Jakarta Barat, dan Jakarta Timur pada siang dan malam hari. Sementara di Jawa Barat, potensi hujan disertai kilat dan angin kencang dapat terjadi di hampir semua kabupaten/kota termasuk Bandung Raya (Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Cimahi, dan Sumedang).

Sebelumnya, BMKG juga mengeluarkan peringatan dini akan gelombang tinggi hingga enam meter di sejumlah perairan Indonesia mulai 15-16 Juni 2021. "Gelombang yang sangat tinggi kisaran 4,0 - 6,0 meter berpeluang terjadi di Samudra Hindia barat Lampung, Samudra Hindia selatan Banten - Jawa Timur," ujar Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG, Eko Prasetyo.

Eko menyebut potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran. Faktor dari gelombang tinggi tersebut antara lain pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari Tenggara - Barat Daya dengan kecepatan berkisar 5 - 25 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari Timur - Tenggara dengan kecepatan 5 - 20 knot. Menurut pengamatan BMKG, kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan utara Sabang, Laut Sulawesi, perairan Kalimantan Utara dan Laut Arafuru selatan Merauke.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement