Selasa 15 Jun 2021 17:15 WIB

Temuan 145 Kasus Varian Alfa, Beta, Delta dan Sebarannya

Hingga 13 Juni, ditemukan 145 kasus terkait varian baru mutasi corona di Indonesia.

Seorang tenaga kesehatan berada di ruang isolasi Rajawali yang merawat ABK Kapal Hilma Bulker asal Filipina yang terpapar COVID-19 varian India di RSUD Cilacap, Jateng, Jumat (28/5). Kemenkes telah mengonfirmasi bahwa varian baru Corona yakni Alfa, Beta, dan Delta telah ditemukan di Indonesia. (ilustrasi)
Foto:

Pada Selasa, (15/6), Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil seluruh pejabat tinggi DKI Jakarta, termasuk Gubernur, Ketua DPRD, Pangdam Jaya, dan Kapolda, ke Istana Negara,. Presiden memberikan arahan terkait respons terhadap lonjakan kasus Covid-19 di Ibu Kota dan temuan transmisi lokal varian Delta yang terbawa dari India.

"Presiden memberi arahan bahwasanya peningkatan Covid di Jakarta itu sangat meningkat signifikan dan beliau meminta kepada pemda, karena sudah masuknya virus dari India, pemda diminta menekan dengan cara-cara seperti vaksinasi," kata Ketua DPRD DKI Jakarta Prasteyo Edi usai pertemuan dengan Presiden Jokowi di istana kepresidenan, Selasa (15/6).

Menurut presiden, imbuh Prasetyo, penyebab utama dari lonjakan kasus Covid-19 di Jakarta adalah mulai longgarnya kedisiplinan masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan, terutama penggunaan masker. Tingkat penggunaan masker oleh masyarakat di ibu kota saat ini baru 78 persen. Presiden Jokowi, ujar Prasetyo, memerintahkan Pemprov DKI Jakarta mampu menaikkan angka penggunaan masker hingga 95 persen.

"Nah di sini presiden meminta kepada masyarakat Jakarta ya seperti daerah yang padat itu harus cepat divaksin," kata Prasetyo.

Vaksinasi Covid-19 pun akan dikebut di ibu kota. Sebelumnya, Presiden Jokowi sendiri sudah memantau secara langsung vaksinasi terhadap pekerja di pelabuhan Tanjung Priok, Sunda Kelapa. hingga sejumlah rumah susun di ibu kota.

Pemprov DKI, ujar Prasetyo, juga menyampaikan telah berkoordinasi dengan TNI-Polri untuk menambah kapasitas perawatan bagi pasien Covid-19. Hal ini merespons semakin penuhnya RS Darurat Wisma Atlet.

Di Pulau Madura, Bupati Bangkalan Abdul Latif Amin Imron meminta para kepala desa yang tersebar di 18 kecamatan proaktif menyukseskan pelaksanaan tes cepat massal. Tes massal sebagai bentuk deteksi dini atas penyebaran Covid-19 di Bangkalan yang akhir-akhir ini meningkat.

Permintaan orang nomor satu di Pemkab Bangkalan itu disampaikan, menyusul banyaknya warga yang tidak bersedia dilakukan tes cepat oleh petugas medis dari Satgas Covid-19 Pemkab Bangkalan. Para kepala desa diminta bupati untuk memberikan pemahaman kepada warganya bahwa tes Covid-19 tidak berbahaya, karena hanya untuk mengetahui warga itu terpapar atau tidak.

"Jangan memberikan pemahaman yang salah. Jelaskan, bahwa penyebaran Covid-19 itu cepat, dan untuk mengetahuinya harus dilakukan tes," ujar bupati.

Bupati juga meminta bantuan tokoh agama dan masyarakat di kabupaten paling barat Pulau Madura itu. Lonjakan kasus baru Covid-19 di Kabupaten Bangkalan, menurut Abdul, sangat tinggi sehingga menjadi perhatian Pemprov Jatim dan pemerintah pusat, termasuk Menteri Kesehatan.

"Beberapa hari lalu, Menkes RI turun langsung ke Bangkalan, karena kasus baru Covid-19 di Kabupaten Bangkalan memang sangat meresahkan," kata Abdul.

Sementara di Semarang, Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo meminta bupati/wali kota untuk juga melaksanakan tes WGS di daerah masing-masing. Tujuannya, untuk mencari sejauh mana varian Delta yang ditemukan di Kudus telah menyebar.

"Yang terdeteksi sekarang baru di Kudus, tapi semuanya harus waspada. Saya minta bupati/wali kota kalau ambil sampel tes, tolong juga ambil sampel untuk tes genome sequencing," katanya usai memimpin rapat penanganan Covid-19 bersama bupati/wali kota se-Jateng secara daring di Semarang, Senin (14/6).

 

photo
Nama baru varian covid-19. - (republika)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement