Selasa 15 Jun 2021 13:25 WIB

Kasus Naik Lagi, Presiden Diminta Pimpin Sendiri Vaksinasi

Ini agar hambatan-hambatan pelaksanaan vaksinasi dapat diretas dengan mudah.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Agus Yulianto
Wakil Ketua Komisi II DPR Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Luqman Hakim.
Foto: Istimewa
Wakil Ketua Komisi II DPR Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Luqman Hakim.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kasus Covid-19 di sejumlah daerah kembali mengalami peningkatan. Untuk menekan angka penularan Covid-19, politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Luqman Hakim, mengatakan, proses vaksinasi harus dipercepat perluasan jangkauannya kepada masyarakat.

"Untuk percepatan vaksinasi inilah, Presiden Jokowi perlu memimpin sendiri program vaksinasi agar hambatan-hambatan pelaksanaan vaksinasi dapat diretas dengan mudah," kata Luqman dalam keterangan tertulisnya kepada Republika.co.id, Selasa (15/6).

Dia meyakini, jika setiap hari program vaksinasi mampu menjangkau minimal dua juta orang, dalam waktu tidak lama akan tercipta kekebalan komunal. Selain itu, Luqman juga mengapresiasi langkah Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, yang dengan cepat menerbitkan instruksi nomor 13 tahun 2021 kepada pemerintah daerah agar mengencangkan kembali pelaksanaan pembatasan kegiatan masyarakat.

"Pemerintah daerah dan masyarakat memang perlu terus-menerus diingatkan untuk mematuhi protokol kesehatan. Karena, gejala kejenuhan masyarakat atas pandemi Covid-19 terjadi secara meluas. Begitu juga dengan sebagian pemerintah daerah yang mulai kendur dalam pengendalian Covid-19 di daerahnya sendiri," ujarnya menjelaskan.

Namun, Wakil Ketua Komisi II DPR itu menilai, instruksi Mendagri tersebut belum cukup mengatasi masalah. Di tengah kejenuhan masyarakat yang meluas, naiknya kembali angka penularan Covid-19 dinilai sangat merisaukan. 

"Saya tentu berharap pemerintah dapat meyakinkan masyarakat untuk terus menjalankan protokol kesehatan. Tetapi, itu tidak cukup," ucap Sekretaris Gerakan Sosial dan Kebencanaan DPP PKB tersebut. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement