REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Kasus penularan Covid-19 di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, dalam beberapa hari terakhir kembali melonjak akibat munculnya beberapa klaster penularan baru. "Dalam tiga hari terakhir atau 12 hingga 14 Juni 2021 tercatat kasus harian konfirmasi positif Covid-19 di Sleman melonjak cukup tinggi. Kasus tertinggi pada Ahad 13 Juni, yang tercatat ada penambahan kasus konfirmasi positif sebanyak 220 kasus," kata Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Sleman Shavitri Nurmaladewi di Sleman, Selasa (15/6).
Pada 12 Juni, kasus Covid-19 di Sleman tercatat bertambah 178 kasus, penderita infeksi virus corona yang sembuh bertambah 44, dan pasien Covid-19 yang meninggal dunia bertambah dua. Hari berikutnya, kasus infeksi virus corona bertambah 220, pasien Covid-19 yang sembuh bertambah 114, dan pasien yang meninggal dunia karena penyakit itu bertambah lima.
Pada 14 Juni, kasus Covid-19 bertambah 123, pasien yang sembuh dari infeksi virus corona bertambah 74, dan pasien yang meninggal dunia karena penyakit itu bertambah dua. "Hingga 14 Juni, total kasus konfirmasi positif Covid-19 di Sleman sebanyak 17.998 kasus, sembuh 15.615 kasus, dan meninggal dunia 514 kasus," kata Shavitri.
Menurut Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, per 13 Juni 2021 tidak terdapat kelurahan di Kabupaten Sleman yang masuk zona merah, zona risiko tinggi penularan Covid-19. Data Dinas Kesehatan juga menunjukkan, ada 27 kelurahan yang masuk dalam zona oranye atau zona risiko penularan sedang, 53 kelurahan yang berada di zona kuning atau zona risiko penularan rendah, dan enam kelurahan yang berada di zona hijau, daerah tanpa kasus Covid-19. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Joko Hastaryo meminta warga disiplin menjalankan protokol kesehatan supaya kasus penularan Covid-19 bisa ditekan.