Jumat 11 Jun 2021 16:13 WIB

Menangkap Sinyal dari Kedekatan Megawati-Prabowo

Pengamat nilai duet Prabowo-Puan Maharani paling mudah diwujudkan.

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto memberikan salam kepada Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Foto:

Meski kemungkinan berkoalisi Megawati dan Prabowo sedang santer disebut, namun duet Prabowo dengan Puan Maharani dinilai lebih mungkin diwujudkan. Hal itu disampaikan oleh Direktur Lembaga Survei dan Polling Indonesia (SPIN), Igor Dirgantara.

"Prabowo-Puan. Pasangan ini paling mungkin diwujudkan dan dinilai cocok karena faktor usia (tua-muda), jenis kelamin (pria-wanita), serta latar belakang militer-sipil," kata Igor, Kamis (10/6).

Namun, menurut dia, dari duet tersebut belum bisa diprediksi mengenai siapa yang menjadi capres ataupun cawapres. Itu karena masing-masing punya kelebihan tersendiri untuk ditempatkan sebagai capres.

"Salah satu kendala dari pasangan ini adalah pandangan bahwa PDIP sebagai parpol pemenang pemilu dengan 128 kursi di parlemen apa mau memosisikan kandidatnya di posisi RI-2? Jawabannya tentu bisa, mengingat elektabilitas Prabowo yang jauh lebih tinggi, begitu juga dengan pengalamannya," ujar dia.

Dia melanjutkan, bisa saja nanti dilakukan redefinisi ulang Perjanjian Batu Tulis. Dia menjelaskan, jika Batu Tulis 2009 (jilid I) ada klausul bahwa Prabowo sebagai cawapres Megawati akan didukung oleh PDIP maju sebagai capres 2014. Namun, hal itu akhirnya batal karena akhirnya PDIP mencalonkan Joko Widodo (Jokowi).

"Maka kebalikannya, Batu Tulis 2024 (jilid II) juga bisa dibuat klausul bahwa jika Puan Maharani menjadi cawapres Prabowo pada 2024, maka Gerindra gantian mendukung pencalonan Puan Maharani sebagai capres pada 2029 berikutnya," tuturnya.

Keyakinan ini juga disampaikan kalangan milenial. Sekretaris Jenderal Aliansi Mahasiswa dan Milenial Indonesia (AMMI), Arip Nurahman, mengatakan, jika nantinya Prabowo jadi capres, Puan adalah pasangan duet yang ideal karena memiliki berbagai pengalaman di tingkat nasional.

“Jika Pak Prabowo disiapkan jadi capres, Mbak Puan adalah pasangan yang pas  mendampingi sebagai cawapresnya, usia Mbak Puan relatif muda, namun sarat dengan pengalaman,“ ujarnya.

Prabowo saat ini dinilai sebagai pemimpin partai dengan elektabilitas paling tinggi. Survei Arus Survei Indonesia (ASI) terkait elektabilitas petinggi partai politik yang menjadi kandidat calon presiden atau calon wakil presiden menempatkan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, masih menjadi petinggi partai teratas dengan elektabilitas 14 persen.

"Agus Harimurti Yudhoyono 13,2 persen, A Muhaimin Iskandar 10,2 persen merupakan figur dari klaster pimpinan partai yang paling layak jadi capres-cawapres 2024," ujar Direktur Eksekutif ASI, Ali Raf'an, dalam rilis daringnya, Selasa (8/6).

Di bawah Muhaimin Iskandar, ada nama Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (9,2 persen), Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Puan Maharani (8,0 persen), dan Ketua Partai Nasdem Surya Paloh (7,7 persen). Kemudian, ada nama Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu (6,7 persen).

"Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan sama, yaitu 3,5 persen," ujar Ali.

Sementara, peserta survei yang menjawab tidak tahu atau tidak menjawab sebanyak 24,0 persen. Ali mengatakan, belum ada sosok pimpinan partai yang memiliki elektabilitas yang dominan di atas 15 persen.

"Temuan survei nasional ini menyimpulkan bahwa terkait kontestasi Pilpres 2024 belum ada figur dengan elektabilitas dominan dan eksponensial," ujar Ali.

Dalam survei tersebut, ASI menggunakan metode multistage random sampling dengan jumlah responden sebanyak 1.000 orang. Dengan margin of error kurang lebih sebesar 3,10 persen pada tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.

Pengambilan data survei dilakukan pada 1 hingga 7 Mei 2021 dengan cara mewawancarai para responden melalui telepon. Nomor telepon responden dalam survei ini didapat dari database ASI dalam rentang tiga tahun terakhir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement