Kamis 10 Jun 2021 14:23 WIB

Golkar: Tak Sulit Bagi Airlangga untuk Koalisi pada 2024

Airlangga dinilai tak punya musuh dan banyak teman.

Golkar: Tak Sulit Bagi Airlangga untuk Koalisi Pada 2024. Foto:  Airlangga Hartarto
Foto: SIGID KURNIAWAN/ANTARA
Golkar: Tak Sulit Bagi Airlangga untuk Koalisi Pada 2024. Foto: Airlangga Hartarto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sosok Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dinilai Ketua DPP Partai Golkar Meutya Hafid mudah bergaul dengan siapa saja. Sehingga tak sulit untuk membangun koalisi pada Pilpres 2024 nanti.

Golkar telah menegaskan bakal mengusung Airlangga sebagai calon presiden pada 2024 mendatang. Saat ini tengah membangun komunikasi politik dengan sejumlah partai.

Baca Juga

"Untuk saat ini, kita bicara dengan semua, maksudnya kita buka komunikasi dengan semua. Pak Airlangga kan sosok yang mudah kita pasangkan dengan semua orang,” kata Meutya, Kamis (10/6).

Meutya juga menekankan, Airlangga selama ini mudah berkawan. Bahkan, kata dia, Airlangga juga tidak memiliki musuh. “Beliau enggak ada musuh, kawan banyak, jadi enggak sulit," katanya

Teranyar, pada Sabtu (5/6) lalu, Airlangga bertemu Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (RK). RK salah satu tokoh yang masuk dalam bursa capres pada 2024. Dalam pertemuan itu bahkan, RK menggunakan baju kuning.

"Kita lihat siapa yang mendampingi Pak Airlangga. Kalau Pak RK pakai baju kuning tanya Pak RK. Tapi kita membuka peluang dengan semua," katanya.

Soal klaim NasDem yang mengaku intensif berkomunikasi dengan Golkar, Meutya mengakui. Tapi dia menegaskan, Golkar komunikasi dengan siapa saja."Betul dengan semua tidak hanya NasDem," kata Meutya.

Soal rencana NasDem yang hendak membentuk konvensi calon presiden, guna menjaring para tokoh terbaik, Golkar menegaskan, tak ada dalam pembicaraan. "Kalau konvensi tidak ada dalam pembicaraan kita," sebutnya.

Sekretaris Fraksi Partai NasDem DPR, Saan Mustofa mengungkap, Nasdem tengah membuka komunikasi intensif dengan Partai Golkar untuk koalisi Pilpres 2024. Saan bilang, Nasdem dan Golkar punya persamaan platform dan historis.

"Kita komunikasinya intensif dengan Golkar karena kita punya persamaan platform sampai ada sisi historisnya itu kita lakukan secara intensif," ujar Saan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (3/6).

Saan bilang, NasDem berkoalisi dengan Golkar sudah cukup untuk mengusung pasangan calon presiden. Namun, Nasdem tetap membuka komunikasi dengan partai lain meski sudah cukup syarat ambang batas.

"Karena kalau Golkar dengan NasDem berkoalisi itu sudah cukup untuk mengusung dengan pasangan calon presiden. Itu sudah lebih dari dua puluh persen," ujarnya.

"Komunikasi itu terus dilakukan secara intensif walaupun kita juga berkomunikasi dengan partai-partai lain untuk membangun koalisi agar dalam kontestasi presiden bisa memenuhi persyaratan," jelas Wakil Ketua Komisi II DPR RI ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement