Kamis 10 Jun 2021 06:07 WIB

Satgas Prediksi Lonjakan Kasus Masih akan Terjadi

Ada 25 kabupaten kota yang berkontribusi besar pada kenaikan kasus secara nasional.

Rep: Dessy Suciati Saputri / Red: Ratna Puspita
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito
Foto:

Satgas juga mencatat terdapat sembilan kabupaten kota yang saat ini berada pada situasi yang mengkhawatirkan dengan kenaikan kasus lebih dari 100 persen dan angka keterisian tempat tidur atau BOR yang lebih dari 70 persen.

Daerah-daerah itu harus segera mendapatkan penanganan sehingga kasus dapat terkendali. Kesembilan kabupaten kota tersebut, yakni:

1. Kudus dengan kenaikan kasus bahkan mencapai 7.594 persen dan BOR sudah mencapai 90,2 persen.

2. Jepara dengan kenaikan kasus 685 persen dan BOR mencapai 88,18 persen.

3. Demak dengan kenaikan kasus 370 persen dan BOR mencapai 96,3 persen.

4. Sragen dengan kenaikan kasus 338 persen dan BOR mencapai 74,84 persen.

5. Bandung dengan kenaikan kasus 261 persen dan BOR mencapai 82,73 persen.

6. Kota Cimahi dengan kenaikan kasus 250 persen dan BOR mencapai 76,6 persen.

7. Pati dengan kenaikan kasus 205 persen dan BOR mencapai 89,57 persen.

8. Kota Semarang dengan kenaikan kasus 193 persen dan BOR mencapai 87,95 persen.

9. Pasaman Barat dengan kenaikan kasus 157 persen dan BOR mencapai 75 persen.

Selain itu, terdapat empat kabupaten kota dengan angka BOR yang telah mencapai di atas 70 persen tetapi peningkatan kasusnya tak lebih dari 100 persen. Ia mengingatkan, kondisi di daerah ini patut diwaspadai dan segera mendapatkan penanganan agar tak semakin parah.

Keempat kabupaten kota tersebut yakni:

1. Purwakarta dengan kenaikan kasus 78 persen dan BOR mencapai 80,69 persen.

2. Bandung Barat dengan kenaikan kasus 64 persen dan BOR mencapai 71,77 persen.

3. Kota Bandung dengan kenaikan kasus 40 persen dan BOR nya mencapai 75,28 persen.

4. Blora dengan kenaikan kasus 13 persen dan BOR nya mencapai 76,42 persen.

Karena itu, Wiku mendorong agar pemerintah daerah dapat saling bergotong royong dengan pemerintah daerah di wilayahnya ataupun antarwilayah. Sehingga, kebijakan penanganan Covid-19 yang dihasilkan dapat secara efektif mencegah penularan dan masuknya importasi kasus.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement