REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satuan Narkoba Polres Metro Jakarta Barat mengungkapkan kebun ganja hidroponik yang digerebek petugas di Brebes, Jawa Tengah, bisa menghasilkan 40 kilogram ganja. Dalam pengungkapan tersebut polisi menemukan 300 pot tanaman ganja namun yang berhasil tumbuh hanya 200 pot.
"Satu pot ganja menghasilkan 200 gram. Jadi total 40 kilogram dari 200 pot tanaman ganja," kata Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pol Ady Wibowo, Rabu (9/6).
Polisi mengamankan empat orang dalam kasus kebon ganja hidroponik tersebut. Yakni pengguna ganja berinisial TM (39), HF (30) selaku kurir, SY(36) pemilik kebun ganja hidroponik, dan UH (39) produsen atau yang pemberi perintah untuk menanam.
Sebelum menanam ganja di daerah Brebes, Jawa Tengah, pelaku sempat mencoba menanam di daerah Majalengka namun tidak berhasil. Tanaman ganja hidroponik yang disita petugas berusia berkisar 2-3 bulan dan belum sempat dipanen pemiliknya.
Menurut pengakuan SY, dia diberikan modal oleh UH sebesar Rp 550 ribu. Jika berhasil panen maka akan dikasih upah Rp 100 ribu satu pot.
Kombes Adi juga menyebut kelompok produsen ganja ini terbilang unik karena tidak mengejar keuntungan dengan kebun ganjanya. "Yang unik dalam pengungkapan kebun ganja hidroponik tersebut pelaku tidak memiliki motif ekonomi, artinya pelaku menanam hanya untuk konsumsi pribadi," pungkasnya.
Guna mempertanggungjawabkan perbuatannya tersangka TM dijerat pasal penyalahgunaan narkoba yakni Pasal 127 UU RI No. 35 tahun 2009 tentang narkotika dengan ancaman di atas 5 tahun penjara. Sedangkan terhadap HF, SY, dan UH dikenakan pasal 114 ayat 2 sub 111 ayat 2 juncto pasal 132 ayat 1 UU RI no 35 tahun 2009 tentang narkotika dengan ancaman hukuman paling singkat 6 tahun dan paling lama 20 tahun penjara.