Rabu 09 Jun 2021 13:36 WIB

Nakes Positif Bertambah, Perlukah Booster Vaksin Covid-19?

IDI tegaskan vaksin apapun, termasuk vaksin Covid-19, tak 100 persen melindungi.

Petugas menyuntik vaksin Covid-19 tenaga kesehatan (Nakes) di Puskesmas Pandak I, Bantul, Yogyakarta, Rabu (3/2).
Foto:

Kasus nakes yang positif Covid tidak hanya terjadi di Kudus. Sejak awal Juni, sebanyak 23 tenaga kesehatan di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) terkonfirmasi Covid-19. Menurut Plh Direktur Pelayanan Medik, Perawatan dan Penunjang RSHS, dr Yana Akhmad Supriatna, semua tenaga kesehatan yang positif Covid 19 sudah mendapatkan penanganan kesehatan sesuai dengan keluhan.

"Di hari ke 8 bulan Juni sudah 23 (tenaga kesehatan) terpapar (Covid-19). Walau demikian tidak semua menjalani perawatan di rumah sakit tapi di rumah. Kasusnya tanpa gejala atau ringan," ujar Yana, Selasa (8/6).

Yana mengatakan, hal ini merupakan bagian dari peningkatan kasus yang terjadi pasca-Lebaran. Meski begitu, Yana memastikan pelayanan RSHS tidak terganggu dengan temuan kasus tersebut. Karena, puluhan tenaga kesehatan tersebut tidak dalam satu unit pelayanan kerja.

Menurutnya, RSHS pun sudah melakukan upaya agar penyebaran virus di kalangan internal pegawai tidak meluas.

"Mudah-mudahan tidak ada lonjakan atau tutup satu layanan," katanya.

Saat ditanya mengenai peningkatan kasus berpengaruh pada tingkat keterisian tempat tidur pasien, saat ini, dari 224 tempat tidur yang tersedia sudah terisi sebanyak 112 pasien Covid-19.

Sedangkan keterisian tempat tidur pasien Covid-19 yang kritis di ruang intensif sebanyak 34 tempat tidur dari 40 unit yang ada. Kurang lebih sudah mencapai 90 persen tempat tidur di ruang intensif yang terisi sedangkan dua tempat tidur lainnya disiapkan untuk cadangan.

"Antisipasi jika terjadi lonjakan kasus dengan menambah sarana dan prasarana. Termasuk menambah ruang isolasi bagi pasien Covid-19," katanya.

Dari Kota Bogor, Jawa Barat, dilaporkan sebanyak 11 nakes di Puskesmas Kayumanis, Tanah Sareal, Kota Bogor terpapar Covid-19. Akibatnya pelayanan di Puskesmas Kayumanis ditutup sementara untuk melaksanakan tracing.

Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim mengatakan, 11 nakes tersebut terdiri atas dokter dan nakes penunjang. “Ada 11 nakes terdiri atas dokter dan nakes penunjang yang terpapar Covid-19 di Puskesmas Kayumanis. Sampai hari ini kita sudah melakukan tracing, mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa melakukan testing untuk mereka yang kontak erat dengan para nakes maupun dokter yang terpapar,” ujar Dedie, di Balai Kota Bogor, Selasa (8/6).

Dedie menjelaskan, kronologi penularan berawal dari perawat gigi di Puskesmas Kayumanis terkonfirmasi positif Covid-19. Pada Rabu (2/6), perawat tersebut masih bertugas di Pustu Kencana bersama empat orang lainnya.

Berdasarkan hasil tracing, lanjut Dedie, pada Sabtu (4/6), sebanyak 10 orang kontak erat dengan pegawai yang bergejala dilakukan tes usap PCR dan diperiksa di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda).

"Hasilnya 10 orang nakes positif. Jadi total pegawai Puskesmas Kayumanis ada 11 orang yang positif. Penularan kelihatannya mungkin dari pasien keluar masuk yang mengakibatkan adanya penularan" ujarnya.

Dedie menyebut, 10 tenaga medis yang positif Covid-19 akan diisolasi di Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Ciawi, Kabupaten Bogor. Sementara, perawat gigi yang diduga menularkan Covid-19 telah diiasolasi di rumah sakit. "10 nakes yang terpapar sudah kami evakuasi. Sementara satu lainnya sudah isolasi di RS," ujarnya.

Karena itu, Puskesmas Kayumanis ditutup sementara dalam rangka tracing. Setidaknya, penutupan akan dilakukan selama lima hari. “Untuk sementara pelayanan dialihkan paling dekat ke Puskesmas Pembantu (Pustu) Mekarwangi,” ujar Dedie.

photo
Tiga hoaks terbaru soal vaksinasi Covid-19 - (Republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement